Alasan Hotbit Hentikan Layanan Perdagangan Kripto Pada 22 Mei Kemarin
Hotbit berhenti beroperasi. (Foto; Dok. Koin Now)

Bagikan:

JAKARTA – Kabar mengejutkan datang dari satu bursa kripto terkemuka yang berbasis di Hong Kong, Hotbit. Perusahaan perdagangan kripto tersebut dilaporkan menghentikan seluruh layanannya pada 22 Mei kemarin.

Exchanger kripto itu memiliki 5 juta pengguna itu membeberkan sejumlah alasan penghentian operasinya. Terdapat tiga hal yang menyebabkan Hotbit tutup termasuk menurunnya kondisi operasional platform Hotbit. Meski begitu, berikut ini tiga penyebab penutupan bursa kripto tersebut menurut laporan DailyHodl.

Pertama, kondisi operasional platform ini mengalami penurunan yang signifikan. Setelah tim manajemen Hotbit terpaksa menghentikan operasional selama beberapa minggu akibat penyelidikan pada Agustus 2022, industri ini mengalami serangkaian krisis, termasuk saat kolapsnya FTX.

Ditambah lagi dengan masalah krisis perbankan yang menyebabkan insiden USDC off-peg, yang berakibat pada keluarnya dana secara terus-menerus dari pengguna pertukaran terpusat (CEX), termasuk Hotbit, dan arus kas yang memburuk.

Kedua, terjadi perubahan dalam tren industri kripto. Keruntuhan berturut-turut pertukaran kripto terpusat atau Centralize Exchange (CEX) besar telah mendorong industri ini untuk beralih ke salah satu dari dua arah: merangkul regulasi atau menjadi lebih terdesentralisasi.

Ketiga, tim Hotbit percaya bahwa CEX menjadi semakin rumit, dengan bisnis yang sangat kompleks dan saling terhubung. Sehingga sulit untuk memenuhi persyaratan kepatuhan atau terdesentralisasi, dan tidak mungkin untuk menyesuaikan dengan tren jangka panjang.

Hotbit menjadi salah satu bursa kripto yang terpaksa harus menutup operasinya. Ini menambah daftar panjang penutupan bursa kripto pasca runtuhnya FTX pada 11 November 2022 yang mengakibatkan penangkapan pendirinya, Sam Bankman-Fried. Kondisi ini telah mengguncang market kripto pada saat itu.