JAKARTA - Eksekutif senior dari raksasa media Jerman, Axel Springer, pada Kamis 22 Juni mengatakan bahwa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) akan membebaskan para jurnalis untuk lebih banyak waktu yang dapat mereka dedikasikan pada tugas-tugas inti pelaporan. Ini muncul beberapa hari setelah sebuah email internal memperingatkan bahwa teknologi tersebut akan menyebabkan banyak kehilangan pekerjaan.
"Bagi ruang berita, AI membuka jalan dan kebebasan baru. Para jurnalis dapat mengalihkan pekerjaan yang membosankan kepada AI dan memusatkan lebih banyak waktu dan energi pada tugas inti mereka," kata Chief Information Officer, Samir Fadlallah, kepada Reuters di sela-sela sebuah konferensi media di Berlin.
Perusahaan ini akan menghadapi tantangan terkait teknologi tersebut "secara konstruktif," katanya.
Dalam sebuah email yang dilihat oleh Reuters pada awal minggu ini, penerbit tersebut menggarisbawahi rencana "hanya digital" untuk tabloid Bild dengan sirkulasi massal yang akan diimplementasikan pada awal tahun 2024, dengan menyatakan bahwa "serangan AI" mereka akan menyebabkan banyak pekerjaan menjadi tidak relevan.
"Peran manajer editorial, penyunting halaman, penyunting naskah, sekretaris, dan penyunting foto tidak akan lagi ada seperti saat ini," tulis tim kepemimpinan editorial kepada staf Bild.
Meskipun Springer tidak memberikan komentar mengenai jumlah pekerjaan yang berisiko, sumber-sumber perusahaan mengatakan kepada Reuters bahwa jumlah karyawan yang terkena dampak akan berjumlah tiga digit.
Fadlallah mengatakan fokusnya adalah pada tantangan regulasi dan peluang-peluang yang ditawarkan teknologi tersebut bagi konsumen.
BACA JUGA:
"Kami melihat potensi besar dalam Generative AI untuk menyediakan produk-produk yang lebih menarik dan disesuaikan secara individu kepada pembaca dan pengguna kami," katanya, sambil menambahkan bahwa hal itu memberikan pengguna "kesempatan interaksi yang benar-benar baru."
"Fokus kami tentu saja pada topik-topik seperti regulasi yang diperlukan, remunerasi untuk penggunaan konten kami sebagai materi pelatihan bagi model bahasa besar, dan perlindungan data," katanya.
Perusahaan ini telah menyatakan bahwa mereka bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dari publikasi utama mereka, Bild dan Welt, sebesar 100 juta euro (Rp1,643 triliun) pada tahun 2025 melalui peningkatan pendapatan dan penghematan biaya, dan berniat untuk sepenuhnya menghentikan produksi koran cetak dalam jangka menengah.
Axel Springer aktif di lebih dari 40 negara dan memiliki lebih dari 18.000 karyawan di seluruh dunia. Selain publikasi-publikasi Jerman mereka, perusahaan ini juga memiliki situs berita berbahasa Inggris, Politico, perusahaan media Amerika Serikat Insider, dan portal klasifikasi StepStone dan AVIV.