Co-Founder Terraform Labs, Do Kwon, Ditahan di Montenegro Terkait Permintaan Ekstradisi

JAKARTA - Co-founder Terraform Labs, Do Kwon, dilaporkan akan ditahan di Montenegro berdasarkan permintaan ekstradisi, menurut laporan dari edisi regional Radio Free Europe (RFE). Ia juga menghadapi pertanyaan tentang hubungannya dengan seorang tokoh politik lokal.

Jurubicara Pengadilan Tinggi Montenegro mengatakan kepada RFE bahwa Kwon diperintahkan ditahan selama enam bulan sementara pengadilan memutuskan permintaan ekstradisi dari Korea Selatan. Pengadilan Seoul mengeluarkan surat penangkapan terhadap Kwon pada bulan September. Kasusnya disebut sebagai "kasus penipuan keuangan atau penipuan surat berharga terbesar yang pernah terjadi di Korea Selatan."

Amerika Serikat juga telah meminta ekstradisi Kwon untuk menghadapi dakwaan dari jaksa federal dan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC).

Pengadilan Dasar Montenegro telah menjadwalkan sidang pada tanggal 16 Juni mengenai tuntutan terhadap Kwon dan mantan kepala keuangan Terraform Labs, Han Chong-joon, atas pemalsuan dokumen perjalanan. Mereka ditangkap pada tanggal 23 Maret di bandara Podgorica, Montenegro, saat mencoba pergi ke Dubai.

Kwon juga diperkirakan akan diinterogasi oleh Kantor Jaksa Khusus Negara mengenai hubungannya dengan politisi Milojko Spajić. Kwon mengklaim telah memiliki kontak dengan pemimpin partai Europe Now, Spajić, dalam surat yang dikirimkannya kepada beberapa pejabat hanya beberapa hari sebelum putaran pemilihan terakhir di Montenegro.

Spajić membantah memiliki hubungan dengan Kwon, tetapi hubungan mereka yang diduga dan kemungkinan sumbangan keuangan dari Kwon telah banyak diliput oleh media di negara tersebut.

Media Korea melaporkan bahwa selama bertahun-tahun, Do Kwon secara diam-diam telah mensponsori seorang politisi Montenegro terkemuka menggunakan dana ilegal. Dua hari yang lalu, pengadilan tinggi Montenegro menyetujui permohonan jaminan Do Kwon lagi, memungkinkan dia dibebaskan dari penjara.

Pengacara Kwon dan Chong-joon awalnya mendapatkan persetujuan untuk jaminan sebesar 400.000 euro (Rp65 miliar) bagi setiap orang, tetapi keputusan itu dibatalkan dalam banding sebelum bandingnya ditolak.

Ekosistem Terra dari Terraform Labs runtuh pada bulan Mei 2022, menyebabkan kerugian yang diperkirakan mencapai hingga 40 miliar dolar AS (Rp596,6 triliun).