Bagikan:

JAKARTA - Google Bard belakangan menjadi perbincangan hangat karena diklaim sebagai jawaban atas ChatGPT milik OpenAI, yang kini menjadi pesaingnya. Namun, Bard di Indonesia sendiri baru dapat diakses melalui browser dan hanya memiliki satu bahasa, yakni Inggris.

Regional Director Indonesia dan Malaysia Google Cloud, Megawaty Khie menyatakan saat ini untuk bahasa lainnya sedang dalam pengembangan internal, termasuk menghadirkan Bahasa Indonesia.

"Sekarang kita internal itu lagi 'DogFood', kita coba dulu terjemahannya sudah benar apa belum. Karyawan-karyawan kita suruh belajar, coba latih bahasanya," ujar Megawaty dalam acara Google Cloud Summit 2023, di Jakarta Pusat, Kamis, 8 Juni.

Istilah DogFood sendiri dijelaskan Megawaty, merupakan tahap uji coba yang dilakukan oleh karyawan Google itu sendiri untuk mendapatkan umpan balik terhadap teknologi baru sebelum diluncurkan ke publik.

"Di mana karyawan kita suruh percobaan dulu teknologi terbaru, kan ada feedback nantinya. Misal, apa yang harus diperbaiki," jelas Megawaty.

Meski begitu, saat ditanya kapan Bard akan tersedia dalam Bahasa Indonesia, Megawaty tidak memberikan informasi lebih lanjut. "Dalam waktu dekat kita akan luncurkan (Bard dalam Bahasa Indonesia)," tegas Megawaty.

Sementara itu, Megawaty juga menyatakan seluruh produk Google akan mengintegrasikan AI, termasuk Google Workspace untuk memudahkan pengguna dalam pekerjaannya.

"Google Workspace sekarang internal sudah pakai AI, nah kita akan luncurkan ke masyarakat sebentar lagi," tutur Megawaty.

Diwartakan sebelumnya, Bard baru saja mendapatkan kemampuan baru untuk menjawab pertanyaan seputar matematika.

Berkat eksekusi kode implisit, Bard dapat mengidentifikasi permintaan yang mungkin mendapat manfaat dari kode logis, menulisnya, mengeksekusinya, dan menggunakan hasilnya untuk respons yang lebih akurat.

Jadi, Bard sekarang akan membuat dan mengeksekusi kode Python di latar belakang setiap kali pengguna mengajukan pertanyaan yang membutuhkan perhitungan, seperti menghitung faktor prima dari sebuah angka, atau membalik rangkaian karakter.

"Sejauh ini, kami telah melihat metode ini meningkatkan akurasi respons Bard terhadap soal kata dan matematika berbasis komputasi dalam kumpulan data tantangan internal kami sekitar 30 persen," kata Pemimpin Produk Bard Jack Krawczyk dan Wakil Presiden Teknik Bard Amarnag Subramanya, dalam postingan blog perusahaan.