JAKARTA - OpenAI, perusahaan pengembang teknologi kecerdasan buatan (AI) yang menciptakan ChatGPT dan Dall-e, telah mengumumkan program hibah keamanan cyber senilai 1 juta dolar AS (Rp14,8 triliun) untuk meningkatkan dan mengukur dampak teknologi keamanan cyber berbasis AI.
Perusahaan AI ini secara konsisten menekankan pentingnya regulasi AI untuk menghentikan aplikasi yang berpotensi jahat. Dalam perlombaan senjata digital yang sedang berlangsung, OpenAI tampak mengambil langkah proaktif untuk memastikan kekuatan positif tidak tertinggal.
OpenAI telah mempresentasikan beragam konsep proyek, termasuk menciptakan perangkap untuk menjerat penyerang, membantu pengembang dalam merancang perangkat lunak yang aman, dan meningkatkan prosedur manajemen perbaikan untuk efektivitas yang optimal.
Tujuan program ini jelas, seperti yang dijelaskan oleh OpenAI dalam postingan blog resminya: "Tujuan kami adalah memajukan kemampuan keamanan cyber berbasis AI bagi para pembela melalui hibah dan bantuan tambahan." Fokusnya adalah mengevaluasi efektivitas model AI dan menentukan metode untuk meningkatkan kemampuan keamanan cyber mereka.
BACA JUGA:
Program inovatif ini bertujuan untuk mencapai tiga tujuan utama. Pertama, program ini ingin "memberdayakan para pembela" dengan memanfaatkan kemampuan AI dan upaya kolaboratif untuk mengubah keseimbangan menjadi lebih menguntungkan bagi mereka yang berdedikasi untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan secara keseluruhan.
Fokus lain dari inisiatif ini adalah "mengukur kemampuan." OpenAI bertujuan untuk memberikan dukungan kepada proyek-proyek yang fokus pada pengembangan metode kuantifikasi untuk mengevaluasi efektivitas model AI di bidang keamanan cyber. Selain itu, OpenAI bermaksud untuk "mengangkat diskusi" dengan memfasilitasi diskusi mendalam mengenai hubungan rumit antara AI dan keamanan cyber.
Inisiatif ini mengganggu perspektif konvensional tentang keamanan cyber. OpenAI menyoroti pentingnya frasa yang sering terdengar bahwa para pembela harus selalu benar, sementara penyerang hanya perlu berhasil sekali. Namun, perusahaan ini mengakui kekuatan kolaborasi dalam mencapai tujuan bersama untuk memastikan keselamatan orang-orang. OpenAI bertekad untuk menunjukkan bahwa dengan bantuan AI, para pembela dapat mengubah dinamika dan memperoleh keuntungan.