JAKARTA -YouTube, anak perusahaan Alphabet Inc., mengumumkan pada Jumat 2 Juni bahwa platform tersebut akan menghentikan penghapusan konten yang mungkin menyebarkan klaim palsu terkait pemilihan presiden AS pada tahun 2020 dan sebelumnya.
Serangkaian pembaruan baru ini merupakan bagian dari kebijakan misinformasi pemilihan YouTube yang akan segera berlaku.
"Dalam lingkungan saat ini, kami menemukan bahwa meskipun penghapusan konten ini dapat mengurangi beberapa misinformasi, hal itu juga dapat memiliki efek yang tidak diinginkan yaitu membatasi kebebasan berbicara politik," kata YouTube dalam sebuah pos blog, dikutip Reuters.
BACA JUGA:
Platform ini juga menyatakan bahwa kebijakan lainnya terhadap ujaran kebencian, pelecehan, dan ajakan kekerasan akan tetap berlaku untuk semua konten pengguna, termasuk pemilihan.
Penyebaran disinformasi telah memunculkan pertanyaan tentang bagaimana platform media sosial menegakkan kebijakan mereka terhadap konten yang menyesatkan tentang pemilihan.
Platform media sosial lain seperti Twitter dan Facebook milik Meta Platforms Inc. juga telah mengalami lonjakan disinformasi terkait pemilihan umum.