Meta Quest 3 Bawa Teknologi Realitas Campuran Sebagai Jawaban untuk Apple Reality Pro
Ilustrasi Photo Meta Quest 3 (foto: dok. Meta)

Bagikan:

JAKARTA - Meta sepertinya akan membawa headset Quest 3-nya dengan mengemas teknologi realitas campuran yang ditingkatkan dan membawa desain jauh lebih tipis juga ringan, sebagai jawaban untuk melawan Apple.

Jurnalis Bloomberg, Mark Gurman dalam buletin Power On-nya mengklaim telah mendapatkan kesempatan untuk menjajal prototipe headset canggih itu yang diberi kode Eureka.

Gurman menyatakan, Quest 3 terasa jauh lebih ringan dan lebih tipis dibandingkan dengan Quest 2. Pada pengikat kepala juga tampak sedikit lebih kuat karena dibalut kain di bagian samping, bukan plastik seperti pendahulunya.

Quest 3 juga mendukungan realitas campuran berkat tiga area sensor berbentuk pil vertikal yang menampung dua kamera pass-through video berwarna (RGB), dua kamera standar, dan sensor kedalaman.

Kamera itu nantinya, dapat memberikan render dunia nyata yang hampir seperti aslinya. Tentu saja, ini bukan prestasi kecil.

"Peningkatan siang dan malam (berkat kamera RGB ganda yang ditambahkan). Saya bahkan dapat menggunakan ponsel sambil mengenakan headset, sesuatu yang sering terasa mustahil di Quest 2,” ujar Gurman.

Seperti yang dicatat Gurman, itu adalah peningkatan signifikan dari Quest 2, yang tidak dilengkapi dengan color pass-through atau sensor kedalaman.

Artinya, pengguna tidak perlu menentukan dinding di ruang bermain mereka. Di sepanjang tepi bawah headset Quest 3 terdapat kamera pelacak posisi, di samping volume rocker dan roda untuk menyesuaikan jarak interpupillary.

Lebih lanjut, antarmuka dan aplikasi headset juga lebih baik. Gurman mengungkap kemungkinan besar, hal ini karena chip khusus baru dikembangkan oleh Qualcomm yang pertama kali diumumkan pada 2022.

Namun, Gurman menyatakan Quest 3 tidak menyertakan pelacakan wajah dan mata, yang berarti headset tidak akan mendukung rendering foveated.

Fitur itu bisa ditemukan hanya di Quest Pro, berfungsi untuk memprioritaskan sumber daya komputasi terbatas pada area yang pengguna cari.

Sayangnya, Meta belum menetapkan harga untuk headset anyarnya ini dan diklaim tidak akan diluncurkan dalam waktu dekat sampai Oktober mendatang, sejalan dengan apa yang dikatakan oleh para eksekutif perusahaan beberapa waktu lalu.

“Meta belum menetapkan harga untuk perangkat tersebut, tetapi orang-orang yang terlibat dalam pengembangannya percaya bahwa harganya mungkin lebih tinggi dari 400 dolar AS (Rp5,9 jutaan), Quest 2,” ungkap Gurman.

Sebagai informasi, Meta Quest 3 digadang-gadang akan menjadi pesaing berat headset Reality Pro milik Apple yang akan datang dengan menawarkan pengalaman realitas campuran serupa, tetapi membawa pelacakan mata dan pencitraan canggih.

Diklaim, headset ini akan menelan biaya lebih dari 2.000 dolar AS (Rp29 jutaan), jauh lebih mahal dibanding Meta Quest 3. Demikian dikutip dari Engadget, Senin, 29 Mei.