Bagikan:

JAKARTA - CEO Ripple Labs, Brad Garlinghouse, telah mengumumkan rencana ambisius perusahaan untuk memanfaatkan cadangan kas substansial sebesar 1 miliar dolar AS (Rp14,9 triliun) untuk perluasan layanan Ripple. Dalam pidato di Dubai Fintech Summit, Garlinghouse menyoroti aspirasi Ripple untuk melampaui perannya saat ini sebagai platform pembayaran dan penyedia likuiditas.

Garlinghouse optimistis tahap pengembangan Ripple selanjutnya berada di luar layanan yang sudah ada. Dia menyebutkan sejumlah poin fundamental dari teknologi blockchain termasuk likuiditas dan tokenisasi. Bos Ripple berkomitmen untuk mendapatkan lebih dari sekadar likuiditas dan pembayaran lintas batas atau cross border payment.

Selain itu, Garlinghouse juga mendorong Ripple untuk terus berekspansi ke wilayah-wilayah lain melalui pertumbuhan organik atau akuisisi strategis. Ripple berencana mengalokasikan sebagian besar dana mereka ke pasar yang mendukung teknologi blockchain.

Dua nama negara disebutkan oleh CEO Ripple yaitu Uni Emirat Arab (UEA) dan Swiss. Menurutnya, kedua negara itu memiliki regulasi yang kondusif dalam mendukung investasi bisnis. Dia pun menekankan pentingnya kedua negara itu bagi Ripple dalam memperkuat posisinya di tingkat global.

Dengan cadangan kas lebih dari satu miliar dolar AS, Ripple memiliki sumber daya yang cukup untuk mendorong pertumbuhan internal secara organik dan mengejar pertumbuhan melalui akuisisi strategis. Garlinghouse menegaskan komitmen perusahaan dalam menggunakan sumber daya finansial dengan cara mencari peluang yang sejalan dengan tujuan ekspansi Ripple.