Bagikan:

JAKARTA - Ripple (XRP), salah satu pemain besar di industri teknologi blockchain, telah mendapatkan persetujuan awal dari Otoritas Jasa Keuangan Dubai (DFSA) untuk menawarkan layanan pembayaran berbasis blockchain di Pusat Keuangan Internasional Dubai (DIFC). 

Langkah ini menegaskan Dubai sebagai salah satu pusat inovasi keuangan global yang berkembang pesat. Bagi Ripple, persetujuan ini memungkinkan mereka untuk memperluas jangkauan layanan pembayaran lintas batas, termasuk Ripple Payments Direct (RPD), ke pelanggan di Uni Emirat Arab (UEA). Ini adalah perkembangan signifikan dalam upaya memperkuat kehadiran Ripple di kawasan Timur Tengah.

Keputusan regulator ini memperkuat posisi Ripple dalam menyediakan solusi pembayaran global berbasis teknologi blockchain yang lebih cepat dan efisien. Brad Garlinghouse, CEO Ripple, menekankan bahwa teknologi blockchain dan kripto bukan hanya tren sesaat, melainkan akan tetap bertahan di masa depan. 

Dia juga menyoroti pendekatan regulasi progresif UEA yang memberikan panduan jelas bagi perusahaan-perusahaan inovatif seperti Ripple untuk berinvestasi dan berkembang. "UEA kini menjadi pemimpin global dalam era baru teknologi keuangan," kata Garlinghouse.

Tidak hanya Ripple, berbagai perusahaan fintech lainnya juga berlomba-lomba untuk mendapatkan izin beroperasi di Dubai. Crypto.com, salah satu bursa kripto terkemuka, mendapatkan persetujuan sementara dari Otoritas Pengaturan Aset Virtual Dubai (VARA) pada tahun 2022, dan Binance, bursa kripto besar lainnya, memperoleh lisensi untuk melakukan operasi tertentu di Dubai pada tahun yang sama. 

Lebih lanjut, Salmaan Jaffery, Chief Business Development Officer di DIFC, menyebutkan bahwa lokasi strategis Dubai serta kerangka hukum dan regulasi yang kokoh membuatnya menjadi pusat yang ideal bagi bisnis internasional. Ripple sendiri telah memiliki kantor regional di Dubai sejak tahun 2020, dan saat ini sekitar 20% dari basis pelanggan global Ripple berasal dari UEA, menunjukkan minat yang besar terhadap layanan perusahaan di kawasan ini.

Selain perusahaan kripto, lembaga keuangan tradisional juga semakin terjun ke dunia kripto di Dubai. SC Ventures milik Standard Chartered, misalnya, memperoleh persetujuan awal dari DFSA pada Agustus 2023 untuk mendirikan platform pialang dan bursa kripto.