CEO Ripple: SEC Gagal Lindungi Investor, Lalu Siapa yang Mereka Lindungi?
CEO Ripple, Brad Garlinghouse kritisi tindakan SEC. (Foto; Dok. CryptoNews)

Bagikan:

JAKARTA - CEO Ripple, Brad Garlinghouse, melontarkan kritikan pedas terhadap peran Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) dalam mengatur industri kripto. Menurutnya, SEC telah menyimpang dari komitmennya untuk melindungi investor. Garlinghouse juga mempertanyakan prioritas lembaga tersebut dalam proses penegakan hukum.

Hal ini disampaikan oleh Garlinghouse dalam konferensi Ripple’s Swell yang baru saja berakhir di Dubai. Dalam sebuah wawancara dengan Dan Murphy dari CNBC, Garlinghouse menyatakan bahwa, menurut pendapatnya, SEC telah kehilangan pandangan terhadap misi mereka untuk melindungi investor. Dan pertanyaannya adalah, siapa yang mereka lindungi dalam perjalanan ini?" Garlinghouse mengatakan kepada CNBC.

Pernyataan Garlinghouse bermula dari langkah regulator yang ingin menegakkan aturan dan memaksa industri kripto untuk tunduk pada aturan SEC. Pasalnya pengawas sekuritas tersebut memilih pendekatan litigasi untuk mengatur ekonomi yang sedang berkembang alih-alih bekerja sama dengan Kongres untuk memperkenalkan peraturan yang sesuai untuk ruang kripto.

Berkaca Pada Kasus Ripple vs SEC

Pada tahun 2020, pengawas keuangan menggugat Ripple bersama dua eksekutif, termasuk CEO, karena mendalangi penipuan sekuritas senilai $1,3 miliar (sekitar Rp20,4 triliun) dengan menjual XRP kepada investor ritel di AS. SEC menuding Ripple menjual XRP yang tidak terdaftar, sehingga investor tidak memiliki informasi penting tentang aset digital dan aktivitas bisnis Ripple.

Setelah lebih dari dua tahun perseteruan hukum antara SEC dan Ripple, Hakim Distrik AS Analisa Torres di Manhattan akhirnya memutuskan pada bulan Juli bahwa XRP bukanlah sekuritas dan tidak termasuk ke dalam kriteria token sekuritas.

SEC mengajukan banding namun ditolak pengadilan. Kemudian pada bulan Oktober, regulator AS itu mencabut tuntutan hukum sekuritas terhadap Garlinghouse dan eksekutif Ripple lainnya, Chris Larsen.

Merespon perkembangan positif tersebut, Garlinghouse menyatakan optimismenya, tidak hanya untuk Ripple tetapi juga untuk seluruh industri kripto. Dia melihat kemenangan Ripple sebagai langkah positif. Dia berharap ini akan membuka jalan bagi industri kripto untuk berkembang di Amerika Serikat.

“Saya pikir ini adalah langkah positif bagi industri, tidak hanya untuk Ripple, tidak hanya untuk Chris dan Brad, tetapi untuk seluruh industri, bahwa SEC telah dikendalikan di Amerika Serikat. Dan saya berharap ini akan menjadi pencairan lapisan es di Amerika Serikat karena benar-benar melihat industri luar biasa yang memiliki potensi besar untuk berkembang di negara dengan ekonomi terbesar di dunia,” kata Garlinghouse kepada CNBC.

Tidak berhenti sampai di situ, Garlinghouse mengungkapkan bahwa Ripple telah mengalihkan fokus perekrutannya ke yurisdiksi lain. Dia mengatakan bahwa Ripple akan merekrut 80% tenaga kerjanya dari negara-negara yang memiliki peraturan kripto yang lebih jelas dan ramah.

Garlinghouse juga menunjukkan kontrasnya pemerintah AS dengan Singapura, di mana pemerintah Singapura berkolaborasi dengan industri kripto, memberikan peraturan yang eksplisit, dan menyaksikan pertumbuhan yang substansial. Dia mengatakan bahwa itulah mengapa Ripple merekrut karyawan di sana.