Nanjing Bangun Platform Inovasi Teknologi dan Aplikasi Metaverse China
Nanjing, ibu kota provinsi Jiangsu di China, meresmikan Platform Inovasi Teknologi dan Aplikasi Metaverse China.(foto: dok. pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Pada  22 Mei, Nanjing, ibu kota provinsi Jiangsu di China, meresmikan Platform Inovasi Teknologi dan Aplikasi Metaverse China untuk mendorong dan mengembangkan penelitian dan pengembangan metaverse di seluruh negara.

Entitas yang baru dibentuk ini didukung oleh negara dan dipimpin oleh Universitas Ilmu dan Teknologi Informasi Nanjing (NUIST). Seperti yang diumumkan melalui akun media sosial resmi NUIST, platform ini terdiri dari anggota pendiri yang mewakili beragam lembaga akademik dan perusahaan terkait metaverse di seluruh China daratan.

Tujuan platform ini adalah menggabungkan sumber daya lembaga akademik dan perusahaan di negeri tirai bambu, memperkuat upaya penelitian di bidang terkait metaverse. Metaverse merujuk pada semesta virtual atau ruang virtual kolektif yang mencakup semua dunia virtual, pengalaman realitas terkaya, dan realitas virtual. Ini adalah dunia digital terhubung di mana pengguna dapat berinteraksi satu sama lain dan dengan lingkungan yang dihasilkan oleh komputer secara real-time.

Nanjing dan kota-kota lain di China sedang bersaing untuk mengambil posisi penting dalam pengembangan metaverse di negara tersebut. Pada bulan Februari 2023, kota ini mengungkapkan strategi metaverse-nya dengan tujuan menciptakan industri yang berkembang pesat dengan pendapatan tahunan melebihi 135 miliar yuan (Rp285 triliun) pada akhir tahun 2025.

Kota Shanghai juga aktif mengejar aspirasi metaverse-nya dan memprediksi bahwa industri metaverse di kota tersebut akan mencapai pendapatan tahunan sebesar 350 miliar yuan (Rp738,6 triliun) pada tahun 2025.

Shanghai baru-baru ini mempresentasikan kumpulan 20 kasus penggunaan metaverse awal, yang mencakup berbagai bidang seperti diagnosis kesehatan virtual dan rekreasi digital landmark arsitektur bersejarah kota.

Meskipun China menerapkan regulasi ketat terhadap mata uang kripto dan token nonfungible (NFT), negara tersebut mengakui kekuatan transformasional dari teknologi Web3, termasuk metaverse, dalam mendorong ekonomi digitalnya.

Dalam laporan media lokal baru-baru ini, Wu Zhong-ze, mantan Wakil Menteri Kementerian Sains dan Teknologi, menyoroti pentingnya memperluas penggunaan metaverse di berbagai sektor, termasuk pendidikan, perdagangan, kesehatan, dan hiburan. Ia juga menekankan perlunya membentuk standar industri untuk metaverse.