Bagikan:

JAKARTA - OpenAI, perusahaan yang menciptakan ChatGPT, mengumumkan niatnya untuk mengumpulkan masukan luas mengenai keputusan yang mempengaruhi kecerdasan buatan (AI) tersebut. Hal ini disampaikan oleh Presiden OpenAI, Greg Brockman, pada Senin, 22 Mei.

Dalam acara AI Forward di San Francisco yang diselenggarakan oleh Goldman Sachs Group Inc  dan SV Angel, Brockman membahas garis besar mengenai bagaimana pembuat chatbot yang sangat populer ini berupaya untuk mengatur regulasi AI secara global.

Salah satu pengumuman yang ia pratinjau adalah model yang mirip dengan Wikipedia, yang mengharuskan orang-orang dengan pandangan yang beragam untuk menyatukan pendapat dan setuju mengenai entri-entri di ensiklopedia tersebut.

"Kami tidak hanya duduk di Silicon Valley berpikir bahwa kami dapat menulis aturan-aturan ini untuk semua orang," kata Brockman, mengenai kebijakan AI, seperti dikutip Reuters. "Kami mulai memikirkan pengambilan keputusan demokratis."

Salah satu ide lain yang dibahas oleh Brockman, yang kemudian dijelaskan oleh OpenAI dalam sebuah pos blog pada Senin lalu, adalah perlunya kerja sama pemerintah di seluruh dunia untuk memastikan pengembangan AI dilakukan dengan aman.

Sejak diluncurkan pada tanggal 30 November, ChatGPT, teknologi AI generatif yang mampu menghasilkan tulisan yang otoritatif dari teks prompt, telah memikat masyarakat, menjadikannya aplikasi dengan pertumbuhan tercepat sepanjang masa. Namun, kemampuan AI juga telah menjadi fokus kekhawatiran terkait kemampuannya dalam menciptakan gambar deepfake dan penyebaran informasi yang salah.

Dalam mencari arah ke depan untuk AI, Brockman mengambil contoh dari Wikipedia dan tempat lainnya. Ia dan OpenAI menyebutkan bahwa badan seperti International Atomic Energy Agency (IAEA) dapat memberlakukan pembatasan terhadap penggunaan AI, memverifikasi kepatuhan terhadap standar keselamatan, dan melacak penggunaan daya komputasi.

Satu saran lainnya adalah adanya kesepakatan global untuk membatasi pertumbuhan tahunan kemampuan AI yang baru, atau proyek global bersama yang melibatkan partisipasi dari pemerintah-pemerintah besar.

CEO OpenAI, Sam Altman, telah mengajukan berbagai ide kepada para pembuat kebijakan di Amerika Serikat pekan lalu mengenai pengaturan batas-batas bagi kecerdasan buatan, antara lain dengan mewajibkan izin untuk mengembangkan model AI yang paling canggih dan mendirikan rezim pengelolaan yang terkait. Ia juga sedang mengunjungi para pembuat kebijakan di Eropa minggu ini.