Disney+ dan Hulu Bakal Jadi Satu Aplikasi Streaming Film Mulai Akhir Tahun Ini
Disney akan menggabungkan dua layanan streamingnya yakni Disney+ dan Hulu. (foto: disney)

Bagikan:

JAKARTA - Dalam rencana untuk membuat bisnis streamingnya lebih menguntungkan, Disney akan menggabungkan dua layanan streamingnya yakni Disney+ dan Hulu.

Keduanya akan menjadi satu untuk pelanggan Amerika Serikat (AS) pada akhir 2023. Dalam panggilan pendapatan kemarin, Disney mengumumkan niatnya untuk meluncurkan aplikasi streaming tunggal.

Termasuk menggabungkan konten dari ESPN+, Hulu, dan Disney+ sebelum 2024. Selain itu, perusahaan bertujuan untuk menjadikan satu layanan streaming terkonsolidasi, yang menghindari kebutuhan akan banyak langganan.

CEO Disney Bob Iger menggambarkannya sebagai perkembangan logis dari penawaran DTC, "Hal itu akan pada akhirnya (mengarah) ke pengalaman streaming yang lebih terpadu," ujarnya.

Penawaran, pada awalnya, akan tersedia untuk pelanggan dengan Disney Bundle (Disney+ dan Hulu). Jadi, alih-alih harus bolak-balik dari setiap layanan, pengguna akan memiliki pengalaman satu aplikasi.

“Mengenai integrated app experience yang kami umumkan hari ini, itu untuk konsumen yang sudah berlangganan kedua layanan tersebut untuk saat ini,” ungkap Iger

“Jadi dengan kata lain, mengambil apa yang kami sebut paket ganda dan menyatukannya dalam satu pengalaman, yang jelas bagus untuk konsumen. Ini adalah platform yang lebih besar, pada dasarnya lebih banyak konten daripada yang ditawarkan sebelumnya," imbuhnya.

Saat ini, Disney+, Hulu, dan ESPN+ tersedia sebagai langganan terpisah atau sebagai berbagai bundel. Namun, meski dengan langganan bundel berdiskon, pelanggan tetap harus masuk ke aplikasi terpisah untuk mengakses konten yang berbeda.

Dengan perubahan yang diumumkan Iger, akan menempatkan ketiganya menjadi satu aplikasi. Iger menyatakan opsi berlangganan mandiri akan tetap tersedia.

Sementara pelanggan di negara tertentu di luar AS sudah memiliki mayoritas konten Hulu yang dibundel dengan Disney+.

“Di luar AS, kami membuatnya dengan Star, yang tidak memiliki semua pemrograman Hulu, tetapi memiliki jumlah yang signifikan, dan bekerja dengan cukup baik,” tutur Iger.

Langkah tersebut dilakukan perusahaan setelah kehilangan empat juta pelanggan dalam tiga bulan pertama tahun ini. Disney juga berada di bawah tekanan untuk membuat bisnis streamingnya menguntungkan.

Integrasi tersebut mengikuti langkah lain yang dilakukan oleh para pesaing, seperti penggabungan Paramount+ dengan Showtime serta Warner Bros.

Discovery juga mengumumkan layanan streaming barunya, Max, yang menggabungkan HBO Max dan Discovery+ ke dalam satu platform belum lama ini. Demikian dikutip dari TechCrunch dan BBC Internasional, Jumat, 12 Mei.