JAKARTA - Bytedance, perusahaan induk TikTok asal China, dilaporkan oleh Wall Street Journal pada Rabu 10 Mei telah menunda peluncuran platform belanja mereka di Amerika Serikat. Hal ini mengutip sumber yang familiar dengan masalah tersebut.
Aplikasi ini sedang menghadapi tekanan yang semakin meningkat dari Washington, termasuk seruan untuk melarangnya oleh banyak anggota Kongres yang khawatir data pengguna AS dapat jatuh ke tangan pemerintah China.
Penundaan dari awal musim semi hingga Juni paling awal terjadi karena kekhawatiran tentang masa depan platform video pendek ini mungkin mencegah penjual bergabung dengan platform belanja tersebut, demikian laporan tersebut menyebutkan.
BACA JUGA:
TikTok pada Maret lalu mengumumkan bahwa mereka memiliki 150 juta pengguna aktif bulanan di Amerika Serikat, meningkat dari 100 juta pada tahun 2020. Mereka belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari Reuters.
Minggu lalu, platform video tersebut mengumumkan peluncuran produk yang memungkinkan pengiklan menempatkan iklan di samping konten yang dibuat oleh penerbit premium, yang akan membagikan separuh dari pendapatan iklan tersebut.