Tenaga Medis Bisa Registrasi via Chatbot WhatsApp untuk Terima Vaksin
Aplikasi pedulilindungi (Tachta Citra/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Gelombang pertama dari program vaksinasi telah dimulai. Tenaga kesehatan (nakes) jadi kelompok pertama yang diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin COVID-19.

Adapun para tenaga medis yang belum menerima notifikasi vaksin, bisa melakukan registrasi ulang melalui chatbot WhatsApp resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika.

"Bersama Kemenkes dan dengan dukungan WhatsApp, kami juga menyediakan chatbot ini berfungsi untuk kanal input data bagi SDM nakes yang belum terinput datanya," kata Menkominfo Johnny G Plate dalam keterangan resminya, Minggu, 17 Januari.

Dijelaskan Johnny, chatbot itu akan mengarahkan langsung petugas kesehatan ke situs pedulilindungi.id. Data yang diinput akan tertuju ke Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi Covid-19. 

Chat WhatsApp ini bisa diakses di tautan berikut atau dengan menyimpan nomor 081110500567 di kontak WhatsApp. Melalui chatbot ini, para tenaga kesehatan bisa mengisi data diri sesuai petunjuk yang ada di dalam pesan. 

"Tenaga kesehatan yang belum menerima pemberitahuan vaksinasi melalui SMS PEDULICOVID dapat mengirimkan data melalui kanal itu dengan mengikuti langkah-langkah yang diarahkan dalam Chatbot," jelasnya. 

Data yang diterima akan dikumpulkan dalam database dan divalidasi Sistem Satu Data. Apabila data yang diinput sudah valid, maka registrasi selanjutnya dilakukan lewat situs pedulilindungi.id, aplikasi PeduliLindungi, dan nomor UMB *119#. 

Johnny mengatakan, setelah data terverifikasi, para nakes bisa mendaftarkan diri untuk membuat janji di fasilitas kesehatan sekitar dan mendapatkan konfirmasi terkait waktu dan tempat pelaksaan vaksin.

Penyediaan layanan chatbot WhatsApp ini juga merupakan tindak lanjut Surat Keputusan Bersama, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika mengenai Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi Covid-19.

"Kami mengharapkan dengan adanya kanal WhatsApp ini akan menjangkau seluruh SDM tenaga kesehatan," pungkasnya.