Bagikan:

JAKARTA - Di tengah kabar panas Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), kini Google telah mengurangi sejumlah fasilitas yang didapat karyawannya, seperti tidak lagi menyediakan staples, selotip dan mengurangi penggantian laptop.

Keputusan itu pertama kali diumumkan oleh Kepala Keuangan Google, Ruth Porat melalui email seluruh karyawan perusahaan. Porat menyampaikan apa saja fasilitas yang akan dikurangi tersebut.

Seperti mengurangi kelas kebugaran karyawan, katering makanan, pijat, transportasi, waktu antara penggantian laptop karyawan diperpanjang, demikian juga untuk PC desktop dan monitor.

Seorang karyawan juga tidak dapat lagi membebankan biaya ponsel jika tersedia secara internal. Bahkan perlengkapan kantor dasar seperti staples dan selotip dibatasi untuk menghemat biaya.

Namun, seorang juru bicara Google mengonfirmasi stapler dan selotip salah informasi. “Stapler dan tape terus diberikan ke stasiun cetak. Setiap pesan internal yang mengklaim sebaliknya adalah informasi yang salah," kata juru bicara Google.

Dan karyawan akan memerlukan persetujuan direktur atau lebih tinggi jika mereka memerlukan aksesori yang harganya lebih dari 1.000 dolar AS (Rp14 jutaan) dan tidak tersedia secara internal.

Dengan mengurangi semua fasilitas itu, karyawan yang biasanya datang seminggu lima kali ke kantor menjadi tiga hari saja karena mereka dapat bekerja dari rumah.

"Kami telah diminta untuk menarik semua dispenser di seluruh gedung. Jika Anda membutuhkan staples atau selotip, meja resepsionis dapat meminjamkannya," ungkap salah seorang sumber.

Sementara karyawan Google yang tidak bekerja di bidang teknik dan membutuhkan laptop baru akan diberikan Chromebook, yang sebelumnya memiliki opsi MacBook kelas atas. Perusahaan juga berencana menutup kafe setiap hari Senin dan Jumat karena kurang dimanfaatkan oleh karyawannya.

Menurut laporan WSJ, Google juga akan memperkenalkan alat internal yang membantu karyawan yang tersisa untuk memilih penyedia layanan luar berbiaya rendah seperti penyedia perangkat lunak dan peralatan lainnya.

Google menegaskan, semua langkah ini bertujuan untuk memberikan penghematan yang tahan lama melalui peningkatan kecepatan dan efisiensi. Pada Februari lalu, beberapa karyawan juga diminta untuk berbagi meja dengan rekan kerja.

"Sebagai bagian dari ini, kami membuat beberapa perubahan praktis untuk membantu kami tetap bertanggung jawab mengelola sumber daya kami sambil terus menawarkan tunjangan, manfaat, dan fasilitas terdepan di industri," ujar juru bicara Google.

Diwartakan sebelumnya, induk Google, Alphabet telah melakukan PHK sebanyak 12.000 karyawannya, sebagai akibat terlalu banyak merekrut selama pandemi dan ekonomi global yang turut lesu saat ini. Demikian dikutip dari CNBC Internasional melalui TechSpot, Rabu, 5 April.