Bagikan:

JAKARTA - One New Zealand, sebelumnya dikenal sebagai Vodafone NZ, mengumumkan pada Senin 3 April bahwa mereka telah menandatangani perjanjian dengan Elon Musk pemilik SpaceX untuk menggunakan satelit Starlink milik perusahaan Amerika tersebut untuk memberikan cakupan seluler 100% di seluruh wilayah Selandia Baru pada akhir 2024.

Teknologi ini awalnya akan digunakan untuk layanan pesan teks dan multimedia. Namun kemudian akan diperluas untuk layanan suara dan data di daerah-daerah Selandia Baru yang saat ini belum terhubung. Hal ini diungkapkan oleh One New Zealand dalam sebuah pernyataan, yang dikutip Reuters.

Jaringan seluler One New Zealand saat ini mencakup 98% tempat tinggal dan tempat kerja masyarakat Selandia Baru, namun saat ini hanya mencakup 50% luas daratan negara tersebut.

"Ketika layanan ini diluncurkan, akan ada cakupan di seluruh negeri, baik Anda berada di kapal, mendaki gunung, memperbaiki jalan terpencil, atau di peternakan Anda," kata CEO One New Zealand, Jason Paris.

Kedua perusahaan belum merilis rincian keuangan mengenai kesepakatan tersebut.

SpaceX dan Starlink telah bekerja sama dengan beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Australia, Selandia Baru, dan Jerman, untuk menyediakan akses internet melalui jaringan satelit Starlink.

Proyek yang mereka lakukan adalah menyediakan akses internet broadband ke wilayah yang sulit dijangkau atau tidak terlayani oleh jaringan seluler atau kabel.

Selain itu, mereka juga berkolaborasi dengan badan antariksa dan lembaga penelitian untuk melakukan misi luar angkasa dan mengembangkan teknologi antariksa.