JAKARTA - Operator nirkabel AS, T-Mobile US Inc, akan menggunakan satelit Starlink milik SpaceX untuk menyediakan akses jaringan kepada pengguna seluler di beberapa bagian Amerika Serikat. Hal ini diumumkan oleh manajemen perusahaan itu pada Kamis, 25 Agustus, yang menguraikan rencana untuk menghubungkan ponsel pengguna langsung ke satelit di orbit.
Rencana baru, yang akan ada di samping layanan seluler T-mobile yang sudah ada saat ini, akan mengurangi kebutuhan menara seluler. Bahkan mampu menawarkan layanan untuk mengirim teks dan gambar di mana jangkauan seluler saat ini tidak ada. “Bahkan bisa menjadi solusi untuk situasi darurat di daerah terpencil,” kata Elon Musk, pemilik SpaceX, pada Kamis lalu di fasilitas roket perusahaannya, Texas bagian selatan.
Satelit Starlink akan menggunakan spektrum mid-band T-Mobile untuk membuat jaringan baru. Sebagian besar ponsel yang digunakan oleh pelanggan perusahaan akan kompatibel dengan layanan baru, yang akan dimulai dengan layanan SMS dalam fase beta yang dimulai pada akhir tahun depan.
Watch live as Elon and @TMobile CEO and President Mike Sievert announce plans to increase connectivity → https://t.co/pxgvgTWzrx https://t.co/kP7p4tuVIi
— SpaceX (@SpaceX) August 26, 2022
SpaceX telah meluncurkan hampir 3.000 satelit Starlink yang mengorbit di Bumi sejak 2019, dengan mudah melampaui saingannya OneWeb dan Project Kuiper dari Amazon.com Inc.
Satelit Starlink milik SpaceX generasi berikutnya, yang pertama direncanakan untuk diluncurkan pada roket Starship generasi berikutnya dari SpaceX. “Ini akan memiliki antena yang lebih besar yang akan memungkinkan konektivitas langsung ke ponsel di jaringan T-mobile,” kata Musk, seperti dikutip Reuters.
"Kami sedang membangun antena khusus. Mereka sebenarnya adalah antena yang sangat besar yang sangat canggih," katanya. "Yang penting adalah Anda tidak perlu mendapatkan telepon baru. Telepon yang Anda miliki saat ini akan tetap berfungsi."
BACA JUGA:
Sementara itu, perusahaan telekomunikasi A.S. saat ini sedang berlomba untuk membangun bagian mid-band dari jaringan 5G mereka untuk mengejar ketinggalan dengan T-Mobile, yang mengantongi spektrum mid-band 2,5 GHz berkat pembelian saingan Sprint.
Mid-band atau C-Band telah terbukti sempurna untuk 5G, karena memberikan keseimbangan kapasitas dan jangkauan yang baik.
Operator mengatakan itu mentargetkan untuk mengejar cakupan suara dan data setelah fase beta layanan SMS.
Perusahaan komunikasi satelit AST SpaceMobile Inc juga membangun jaringan broadband seluler global di ruang angkasa yang akan beroperasi dengan perangkat seluler tanpa memerlukan perangkat keras tambahan.