SpaceX Kembali Sukses Luncurkan 53 Satelit Starlinks dengan Roket Falcon 9
SpaceX kembali sukses luncurkan 53 satelit ke luar angkasa. (foto: twitter @spaceX)

Bagikan:

JAKARTA - SpaceX kembali berhasil meluncurkan satelit ke luar angkasa. Terakhir sebanyak 53 Starlinks diluncurkan ke orbit pada Jumat 19 Agustus menggunakan roket Falcon 9 untuk membawa satelit internet ini ke luar angkasa.

Roket lepas landas dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral di Florida pada pukul 15:21 ET, 19 Agustus (atau pukul 02.21 WIB 20 Agustus).

Penerbangan tersebut merupakan peluncuran orbit ke tiga puluh tujuh untuk roket Falcon 9 ini dan peluncuran Starlink ke lima puluh tujuh serta mempertahankan irama peluncuran yang memecahkan rekor untuk perusahaan Elon Musk tersebut.

Meskipun ada kemungkinan 50 persen dari cuaca buruk namun, peluncuran terjadi tanpa insiden pada hari yang sedikit mendung.

Ini juga menandai pendaratan ke-130 dari tahap pertama Falcon 9 dan peluncuran keseluruhan ke-175 untuk SpaceX. Keduanya merupakan tonggak penting untuk roket yang dapat digunakan kembali dan lebih terjangkau yang telah dirintis oleh perusahaan milik Musk.

Booster tahap pertama yang mendukung misi ini sebelumnya meluncurkan GPS III Space Vehicle 04, GPS III Space Vehicle 05, Inspiration4, Ax-1, Nilesat 301, dan tiga misi Starlink.

Setelah mengirimkan 53 Starlinks, tahap pertama roket melakukan pendaratan yang aman di pesawat tak berawak 'A Shortfall of Gravitas' di Samudra Atlantik di lepas pantai Florida.

Konstelasi satelit internet berbasis ruang angkasa memiliki lebih dari 3.000 satelit yang memancarkan broadband berkecepatan tinggi dan latensi rendah kepada pelanggan di 38 negara berbeda.

Jaringan Starlink kini memiliki lebih dari 400.000 pelanggan di seluruh dunia, dan saat ini berharga  110 dolar AS (Rp1,5 juta) per bulan dengan biaya peralatan satu kali  seumur hidup sebesar 599 dolar AS.

Falcon 9 adalah roket dua tahap yang dapat digunakan kembali yang telah berhasil mengangkut orang dan muatan ke orbit Bumi dan sekitarnya.

Kemudahan penggunaan dan biaya yang lebih rendah adalah komponen kunci dari visi keseluruhan Musk untuk memungkinkan manusia melakukan perjalanan ke Mars dan menjadi spesies multi-planet.

Rencananya adalah dengan menggunakan roket Starship SpaceX yang besar untuk membawa sejumlah besar manusia ke dan dari Planet Merah di masa depan.

Pada bulan Juli lalu, SpaceX memperluas layanan internet Starlink ke lautan, sungai, dan danau. Bahkan mereka membantu rakyat Ukraina untuk tetap terhubung dengan internet, meski infrastrukturnya dihancurkan Rusia.

Starlink Maritime juga sudah tersedia dan perusahaan membidik pemilik kapal superyacht, oil rig dan merchant vessel sebagai pelanggan potensial. Layanan ini memiliki biaya perangkat keras di muka sebesar  10.000 dolar (Rp146 juta) untuk dua piringan Starlink 'kasar' dan biaya reguler akan mencapai  5.000 dolar AS per bulan.