Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan produsen mobil asal Amerika Serikat (AS) Tesla telah menandatangani kontrak pembelian bahan baku baterai dari perusahaan pengolahan nikel di Indonesia senilai 5 miliar dolar AS atau sekitar Rp74,5 triliun.

"Tesla ini kami masih nego terus karena mereka masih sibuk dengan urusan dalam negeri mereka seperti Twitter. Tapi mereka udah tanda tangan kontrak untuk 5 tahun ke depan," ujar Luhut di Jakarta, Senin, 8 Agustus.

Luhut menambahkan, Tesla telah menandatangani kontrak dengan perusahaan pengolahan nikel yang beroperasi di Morowali, Sulawesi Tengah.

Nikel itu nantinya akan digunakan dalam baterai lithium Tesla.

Sebelumnya, disebutkan Tim Tesla juga sudah melakukan kunjungan ke Indonesia, tepatnya ke tambang nikel di Morowali dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

"Kemarin saat Tim Tesla datang ke Morowali dan di Vale, mereka terkagum-kagum luar biasa, dia bilang saya enggak pernah ada seperti ini di luar China, begitu hebatnya," ujar Luhut saat Rapat Kerja di Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Kamis, 9 Juni.

Luhut mengatakan, Kemenko Marves telah menjalin komunikasi sejak dua tahun terakhir dengan Elon Musk dan juga Tesla.

Pendiri SpaceX tersebut, kata dia, sangat tertarik untuk melakukan investasi terhadap industri nikel di Indonesia yang dinilai sangat menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan ekosistem kendaraan listrik.