JAKARTA - Sebuah satelit rahasia untuk Kantor Pengintaian Nasional (National Reconnaissance Office/NRO) AS telah diluncurkan ke luar angkasa dari California pada Minggu, 17 April.
NRO adalah lembaga pemerintah yang bertugas mengembangkan, membangun, meluncurkan, dan memelihara satelit AS yang menyediakan data intelijen kepada pembuat kebijakan senior, komunitas intelijen, dan Departemen Pertahanan.
Satelit NROL-85 lepas landas dari landasan peluncuran 4E pada pukul 6:13 pagi di pagi yang berkabut dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg, barat laut Los Angeles, dengan roket SpaceX Falcon 9, dua tahap. Roket meluncur dengan daya dorong 1,7 juta pon dan mendorong roket ke langit pagi.
Berdasarkan waktu peluncuran dan berbagai faktor lain termasuk dokumen pengadaan militer, analis ruang angkasa Independen yang berbicara dengan CBS News berspekulasi bahwa Falcon 9 membawa dua Sistem Pengawasan Laut, (satelit NOSS) yang secara elektronik dapat memantau dan menemukan kapal di laut.
“Itu adalah misi pertama oleh NRO untuk menggunakan kembali pendorong roket SpaceX,” kata sumber Vandenberg, dalam sebuah pernyataan dan penerbangan SpaceX ke-14 hingga tahun ini.
Watch Falcon 9 launch NROL-85 → https://t.co/sHZKdDacjG https://t.co/a9zuvHM5At
— SpaceX (@SpaceX) April 17, 2022
Tahap pertama roket Falcon terbang kembali dan mendarat di pangkalan tepi laut di barat laut Los Angeles. Tahap pertama lepas landas menuju selatan meningkatkan tahap atas roket dan muatan NRO dalam perjalanan ke atmosfer atas.
Dua setengah menit setelah peluncuran, roket pendorong mulai jatuh dan berputar menggunakan tiga mesin untuk mengubah arah kembali ke Vandenberg, mendarat di Zona Pendaratan 4 sekitar delapan menit setelah lepas landas. Pendaratan tersebut merupakan pemulihan booster sukses ke-114 SpaceX dan yang kelima di California.
BACA JUGA:
NRO sendiri hanya menggambarkan satelit NROL-85 sebagai 'muatan keamanan nasional yang kritis.' SpaceX juga tidak mengungkapkan rincian tentang muatan rahasia lainnya.
“Saya bangga dengan kerja tim, keterampilan, dan tekad yang membuat peluncuran ini sukses dan pada akhirnya menyampaikan informasi penting kepada pembuat kebijakan, militer, dan komunitas intelijen negara kita,” kata Direktur NRO, Chris Scolese, seperti dikutip Daily Mail.
“Itu luar biasa. Tim terpadu, roket, satelit, semuanya berjalan lancar dan peluncuran ini berjalan lancar,” tambah Kolonel Robert Bongiovi, Direktur Perusahaan Peluncuran Komando Sistem Luar Angkasa.
Peluncuran ini adalah salah satu dari tiga yang dipesan oleh Angkatan Udara kepada SpaceX pada 2019 dengan harga tetap gabungan sebesar 297 juta dolar AS (Rp4,2 triliun).