JAKARTA - Komunitas kripto telah memperingatkan tentang airdrop palsu Arbitrum (ARB), yang kemudian terbukti setelah hacker berhasil membagikan tautan phishing ke server resmi Discord Arbitrum. Pada tanggal 25 Maret, perusahaan keamanan berfokus pada blockchain, CetriK, mengungkap kemungkinan tautan phishing yang disebar melalui server Discord Arbitrum.
Diduga akun Discord yang telah di-hack salah satu pengembang Arbitrum digunakan untuk membagikan pengumuman palsu dengan tautan phishing. Pesan phishing di Discord menawarkan "kesempatan untuk mengklaim saham tambahan dalam Arbitrum DAO Governance" sambil mengutip masalah selama drive klaim token awal. Namun, URL dukungan salah eja Arbitrum sebagai "Arbtirum" - sebuah teknik penipuan yang digunakan dalam serangan phishing.
#CertiKSkynetAlert 🚨
We are seeing reports that a phishing link has been posted in the @arbitrum Discord Server.
Do not click on any links until the team has confirmed they’ve regained control of the server.#Phishing #Discord
Stay vigilant! pic.twitter.com/XoqHmOXGeV
— CertiK Alert (@CertiKAlert) March 25, 2023
Mengklik tautan phishing seperti ini biasanya akan membawa korban yang tidak curiga ke situs web palsu yang meminta mereka memasukkan informasi pribadi, seperti kunci pribadi dompet. Namun, investigasi lebih lanjut dari Cointelegraph menunjukkan bahwa mengklik tautan phishing Arbitrum membawa pengguna ke situs web kosong dengan teks "Astaghfirullah," yang berarti "saya meminta ampun kepada Tuhan."
BACA JUGA:
Sampai ada klarifikasi lebih lanjut dari Arbitrum, investor disarankan untuk tidak berinteraksi dengan pengumuman tersebut. Saat para hacker mencoba memanfaatkan hype tersebut, investor harus sangat waspada terhadap klaim yang tidak realistis dan penipuan.
Arbitrum belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari Cointelegraph. Sementara itu, dua pengumpul airdrop berhasil memperoleh sekitar 3,3 juta dolar AS (Rp50 miliar) dalam token ARB. Sebagaimana dilaporkan Cointelegraph, satu dompet menerima 2 juta dolar AS (Rp30,3 miliar) dalam ARB, sedangkan yang lain mengumpulkan sekitar 1,38 juta dolar AS (Rp20,9 miliar) dalam token tersebut.