JAKARTA - Microsoft Corp telah mengancam akan memutuskan akses ke data pencarian internetnya, yang dilisensikan kepada mesin pencari saingannya, jika mereka tidak berhenti menggunakannya sebagai dasar untuk produk obrolan kecerdasan buatan mereka sendiri, demikian laporan Bloomberg News pada Jumat, 24 Maret.
Perusahaan telah memberitahu setidaknya dua pelanggannya bahwa menggunakan indeks pencarian Bing-nya - peta internet yang dapat dipindai secara real time - untuk memberi makan alat obrolan AI mereka melanggar ketentuan kontrak mereka, kata kantor berita tersebut, mengutip orang-orang yang akrab dengan perselisihan tersebut.
Microsoft, yang berbasis di Redmond, Washington, juga dapat mengakhiri lisensi yang memberikan akses ke indeks pencariannya, tambah Bloomberg.
BACA JUGA:
Microsoft sendiri belum segera menanggapi permintaan untuk memberikan komentar dari Reuters.
Pembuat sistem operasi Windows ini telah mengatakan pada bulan Februari bahwa mereka akan memperbarui mesin pencari Bing dan browser web Edge mereka dengan kecerdasan buatan, menandakan ambisinya untuk merebut kembali posisi terdepan di pasar teknologi konsumen di mana mereka telah tertinggal.
Mesin pencari Bing yang ditingkatkan diluncurkan kepada pengguna pada akhir bulan lalu.