Bagikan:

JAKARTA - TikTok sedang berada di bawah banyak pengawasan oleh beberapa negara saat ini. Para pemimpin dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat, Joe Biden juga khawatir platform milik China itu berbahaya bagi keamanan nasional.

Selama sidang kongres pertamanya, CEO TikTok Shou Zi Chew menyangkal bahwa aplikasinya digunakan untuk mengumpulkan dan membagikan data pengguna kepada Partai Komunis China, seperti yang dituduhkan. 

Selain itu, selama kurang lebih lima jam kesaksian, Chew berulang kali menegaskan bahwa aplikasinya tersebut melakukan segalanya untuk memastikan keamanan bagi 150 juta penggunanya di Amerika.

"Kami bahkan membangun firewall untuk menutup data pengguna AS yang dilindungi dari akses asing yang tidak sah. Intinya adalah, data Amerika disimpan di tanah Amerika, oleh perusahaan Amerika, diawasi oleh Amerika personel," kata Chew, mengutip Reuters

Namun sayangnya, tidak ada satupun anggota parlemen yang mendukung apa yang diucapkan Chew. Bahkan, menganggap bahwa Chew sedang mengelak. 

Sistem Verifikasi TikTok

Di luar dari isu keamanan nasional, parlemen juga menyinggung tentang verifikasi dan masalah keamanan remaja, termasuk praktik moderasi konten TikTok dan bagaimana menangani "tantangan" viral. 

Kemudian, di tengah pertanyaan tentang penggunaan biometrik TikTok, Chew memberikan beberapa wawasan tentang bagaimana mereka memeriksa potensi pengguna di bawah umur di platformnya. 

Menurut Chew, TikTok menggunakan age gate, yang mengacu pada metode yang umum digunakan yang hanya meminta pengguna memberikan tanggal lahir mereka untuk menentukan usia mereka. 

Menurutnya, mengandalkan satu metode ini mungkin tidak terlalu efektif, mengingat masih banyak anak-anak yang memalsukan tanggal dan tahun lahir mereka. 

Maka, untuk lebih akurat dalam menentukan usia pengguna, Chew mengungkapkan bahwa TikTok memindai video-video pengguna untuk menentukan usia mereka. 

“Kami juga telah mengembangkan beberapa alat di mana kami melihat profil publik mereka, menelusuri video yang mereka posting untuk melihat apakah…," ujar Chew, yang kemudian disela oleh Rep. Buddy Carter (R-GA), dengan mengatakan “Itu mengerikan. Ceritakan lebih banyak tentang itu."

"Ini untuk umum. Jadi, jika Anda memposting video, Anda memilih video itu untuk dipublikasikan, begitulah cara membuat orang melihat video Anda. Kami melihat mereka untuk melihat apakah itu cocok dengan usia yang Anda bicarakan," jawab Chew.

TikTok Dianggap Bahaya untuk Remaja

Tidak berhenti di situ, anggota parlemen bahkan menilai aplikasi TikTok berbahaya bagi kesehatan mental anak-anak, dan menuduh platform ini mempromosikan konten yang mendorong gangguan makan di kalangan anak-anak, penjualan obat-obatan terlarang, dan eksploitasi seksual.

"TikTok dapat dirancang untuk meminimalkan bahaya bagi anak-anak, tetapi keputusan dibuat untuk membuat anak-anak kecanduan secara agresif demi keuntungan," kata anggota parlemen dari Demokrat, Kathy Castor. 

Tapi, Chew langsung membantah tudingan tersebut. Dia juga mengatakan bahwa perusahaan telah berinvestasi dalam moderasi konten dan kecerdasan buatan untuk membatasi konten-konten semacam itu. Ditegaskan juga oleh Chew, bahwa TikTok menghadapi masalah-masalah tersebut dengan sangat serius.