JAKARTA - Sebuah penelitian terbaru menunjukkan Venus ternyata mirip seperti Bumi yang memiliki gunung berapi aktif di permukaan planet tersebut.
Menurut temuan itu, gunung api aktif masih mengubah permukaan planet dengan memuntahkan lahar melalui lubang yang berada di sekitarnya.
Hasil penelitian ini didasarkan pada pengamatan pesawat ruang angkasa Maggelan milik NASA yang telah mengamati gunung berapi Maat Mons sebanyak dua kali antara 1990 dan 1992.
Namun, para peneliti cukup berhati-hati dengan data yang mereka kerjakan. Karena data dari Magellan berusia 30 tahun, mereka ingin memastikan hal itu bukan disebabkan oleh pesawat ruang angkasa sendiri.
“Pada dasarnya, melihat gambar-gambar ini sangat sulit. Bukannya orang tidak mencari (vulkanisme aktif). Orang-orang telah mencarinya selama bertahun-tahun,” ujar ilmuwan radar Scott Hensley dari Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California, AS.
Ilmuwan planet Robert Herrick melihat perubahan itu setelah dengan susah payah meneliti gambar-gambar wilayah Venus yang dianggap paling mungkin aktif secara vulkanik.
BACA JUGA:
“Ini adalah pencarian jarum di tumpukan jerami tanpa jaminan bahwa jarum itu ada,” kata peneliti Herrick, dari University of Alaska Fairbanks.
Meski begitu, perubahan ventilasi pada gambar saja tidak cukup meyakinkan Hensley dan Herrick, di mana mereka melihat bukti vulkanisme aktif.
Jadi, Hensley menjalankan lebih dari 100 simulasi komputer seperti apa rupa Maat Mons bagi Magellan dalam kondisi pencitraan yang berbeda.
Untuk menilai ini, mereka memilih lokasi yang ditampilkan dalam beberapa kumpulan data dan kemudian memindahkannya sehingga mereka akan melihat ke bawah ke gunung berapi yang mungkin aktif di Venus.
Pada 243 hari Bumi antara setiap pengamatan, lubang vulkanik tampaknya telah berubah dari lingkaran 2,2 kilometer persegi menjadi gumpalan 4 kilometer persegi. Perubahan itu menunjukkan telah terjadi letusan.
“Tidak satu pun dari mereka yang terlihat seperti (gumpalan seluas 4 kilometer persegi) pada siklus kedua. Perubahan itu harus nyata," kata Hensley.
Mereka, para peneliti menemukan lubang gunung berapi di dekat Maat Mons tampak lebih melingkar dalam satu gambar. Tetapi, pada gambar berikut yang dibuat dari data Magellan, para peneliti memperhatikan lubang angin tersebut lebih mirip bentuk ginjal.
Selain itu, titik terang dalam data tampaknya merupakan aliran lahar baru yang diciptakan oleh gunung berapi aktif, menyebar ke seluruh permukaan Venus.
Venus mempunyai ukuran dan massa yang sama dengan Bumi sehingga harus memiliki jumlah panas internal yang sama. Dan panas itu entah bagaimana harus keluar. Para peneliti telah lama berpikir, Venus seharusnya aktif secara vulkanik.
Ini adalah penemuan menarik yang diterbitkan dalam sebuah makalah dalam jurnal Science, dan terus memberikan lebih banyak data bagi para peneliti untuk digali, terutama karena pada akhir 2020-an atau awal 2030-an, NASA berencana meluncurkan VERITAS, satelit yang akan memetakan seluruh planet dari luar angkasa, serta EnVision, yang akan mengambil gambar satelit beresolusi tinggi dari wilayah yang ditargetkan.
“Bagian kerennya adalah Venus sekarang aktif secara vulkanik. Dalam misi yang akan datang ini, kita akan melihat hal-hal terjadi," tutur Herrick, seperti dikutip dari SN, Selasa, 21 Maret.
“Kami sudah memiliki rencana untuk mencoba dan mencari hal-hal baru dan perubahan seiring berjalannya waktu di kedua misi tersebut… kami sekarang tahu bahwa itu adalah hal yang berharga untuk dilakukan,” imbuhnya.