Volume Transaksi Pencucian Uang NFT di Enam Bursa Terbesar Naik Menjadi Rp8,5 Triliun
Aksi pencucian uang lewat nFT terus meningkat. (foto: dok. pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Enam bursa nonfungible token (NFT) teratas melihat peningkatan perdagangan semu (wash trading) selama empat bulan berturut-turut, dengan total volume sebesar Rp8,4 triliun, dalam beberapa bulan terakhir, di sejumlah negara.

Menurut laporan terbaru dari CoinGecko, Februari 2023 menyaksikan kenaikan 126% dari volume bulan sebelumnya sebesar Rp3,6 triliun. Laporan tersebut menyebut pemulihan volume perdagangan pasar NFT secara keseluruhan menjadi alasan melonjaknya wash trading. Pasar NFT mencapai volume perdagangan sebesar Rp27 triliun pada Februari.

Wash trading merujuk pada manipulasi volume perdagangan atau harga melalui transaksi berulang-ulang.

Keenam bursa yang termasuk dalam laporan tersebut adalah Magic Eden, OpenSea, Blur, X2Y2, CryptoPunks, dan LooksRare. X2Y2, Blur, dan LooksRare memainkan peran terbesar dalam volume wash trading di Februari, dengan masing-masing sebesar Rp3,9 triliun (49,7%), Rp2,1 triliun (27,7%), dan Rp1,1 triliun (15,1%). Sebelumnya, bursa-bursa tersebut memberikan insentif kepada pengguna untuk meningkatkan volume perdagangan melalui hadiah transaksi.

Dua bursa lainnya, Magic Eden dan OpenSea, melaporkan wash trading sebesar Rp8,3 juta dan Rp606,5 miliar, masing-masing. Sementara itu, CryptoPunks tidak melihat adanya wash trading NFT, menurut laporan.

Laporan CoinGecko mengungkapkan bahwa wash trading NFT mencakup 23,4% dari "volume perdagangan tidak disesuaikan" di enam bursa terbesar industri.

Sementara wash trading ilegal di pasar keuangan tradisional, masalah ini dapat ditemukan baik dalam ruang kripto secara umum maupun dengan NFT karena kurangnya regulasi yang jelas.

Pada bulan Januari, investor Mark Cuban mengatakan bahwa wash trading akan menyebabkan "ledakan" berikutnya di pasar kripto. Sementara itu, teknologi berbasis kecerdasan buatan baru telah muncul untuk menangani masalah di pasar NFT, termasuk wash trading.

Seperti yang dilaporkan oleh Cointelegraph pada 16 Maret, baru-baru ini muncul penipuan yang melibatkan situs web yang mempromosikan airdrop token BLUR palsu, yang mengakibatkan pencurian sebesar Rp4,2 miliar berhasil dilakukan.