Bagikan:

JAKARTA - Mantan bursa kripto terbesar di dunia, Mt. Gox, kembali menjadi sorotan setelah diketahui memindahkan Bitcoin senilai 2,2 miliar Dolar AS (sekitar Rp35 triliun) ke alamat baru. Dikutip dari Crypto Potato, data dari Arkham Intelligence menunjukkan bahwa sebanyak 33.105 BTC telah dipindahkan ke sebuah alamat yang dimulai dengan “bc1q26”. Meskipun identitas pemilik alamat tersebut masih belum diketahui, langkah ini menandai bagian dari proses distribusi Bitcoin kepada para kreditor yang terdampak oleh kebangkrutan Mt. Gox pada tahun 2014.

Sebelumnya, Mt. Gox telah mentransfer miliaran dolar dalam bentuk Bitcoin ke beberapa bursa kripto seperti Bitbank, Kraken, Bitstamp, dan SBI VC Trade dalam beberapa minggu terakhir. Berdasarkan data Arkham, dompet terkait Mt. Gox masih menyimpan sekitar 5,29 miliar Dolar AS (sekitar Rp85 triliun).

Mt. Gox dulunya merupakan bursa kripto terbesar di dunia, mengelola lebih dari 70% transaksi Bitcoin global. Namun, bursa ini mengajukan kebangkrutan pada Februari 2014 setelah 850.000 BTC dicuri oleh peretas. Pada tahun 2021, sebuah proposal rehabilitasi disetujui, menjanjikan pengembalian sekitar 90% aset yang terutang kepada pelanggan yang terkena dampak.

Meski distribusi ini menjadi kemenangan bagi para kreditor yang memilih pengembalian dalam bentuk Bitcoin daripada mata uang fiat, data dari Glassnode menunjukkan bahwa kenaikan harga yang signifikan dalam dekade terakhir kemungkinan akan menyebabkan tekanan penjualan dari penerima distribusi tersebut.