Bagikan:

JAKARTA - Sony Interactive Entertainment, perusahaan yang berada di balik konsol game PlayStation, baru-baru ini mengungkapkan bahwa mereka tengah menjajaki cara memanfaatkan teknologi blockchain dan non-fungible tokens (NFT) di dalam video gim.

Melalui sebuah paten terbaru yang berjudul "NFT Framework For Transferring And Using Digital Assets Between Game Platforms". Perusahaan tersebut berencana memungkinkan pengguna untuk bertransaksi digital assets antar platform dengan cara yang lebih mudah, menurut laporan NFT Evening.

Paten tersebut juga menyebutkan rencana Sony untuk mendukung penjualan NFTs kepada pemain lain melalui sebuah marketplace yang akan didukung oleh teknologi digital ledger. Namun, ini masih bukanlah konsep terbaru dari Sony. Ada paten lain yang merinci rencana mereka untuk menyewakan NFTs kepada pemain dan penonton stream.

Paten ini dibuat karena pada kenyataannya, pengguna saat ini masih belum dapat menggunakan digital assets pada berbagai game dan platform secara bersamaan karena adanya keterbatasan teknologi. Paten ini berfungsi untuk memudahkan pengguna agar dapat bertransaksi digital assets di dalam berbagai platform game.

Pemanfaatan teknologi NFT dan blockchain di dalam game akan memberikan dampak yang signifikan bagi industri game. Hal ini memungkinkan pemain untuk melakukan transaksi aset digital dengan aman di berbagai platform game, serta memberikan kesempatan bagi pengembang untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Namun, masih belum jelas bagaimana Sony akan menerapkan teknologi ini pada permainan dan platform game mereka di masa depan.

Meski begitu, keberadaan properti intelektual ini tidak menjamin bahwa teknologi ini akan diimplementasikan. Sony Interactive Entertainment, yang bertanggung jawab atas penelitian dan pengembangan terkait game, mengajukan hampir seribu aplikasi paten setiap tahun. Menurut database USPTO, perusahaan tersebut telah diberikan lebih dari 170 paten pada kuartal pertama tahun 2023.