Bagikan:

JAKARTA – Raksasa produsen mobil asal Amerika Serikat, Ford, baru-baru ini akan meluncurkan mobil virtualnya. Ini merupakan bentuk ketertarikan manufaktur mobil yang berbasis di Michigan, AS, terhadap metaverse dan NFT. Sebelumnya, perusahaan telah menunjukkan ketertarikannya untuk memproduksi kendaraan listrik (EV).

Ford Motor Company telah mengajukan 19 merek dagang di seluruh merek mobil utamanya. Pengajuan ini ditujukan sebagai persiapan perusahaan untuk terjun ke metaverse dan NFT. Informasi tersebut disampaikan oleh pengacara berlisensi Kantor Paten dan Perdagangan AS (USPTO), Mike Kondoudis. Dia mengungkapkan dalam postingan Twitter-nya total yang diajukan sebanyak 19 aplikasi merek dagang.

Berdasarkan dokumen USPTO yang diajukan oleh perusahaan, Ford bermaksud menawarkan karya seni, teks, musik, dan video yang dapat diunduh yang menampilkan mobil, SUV, truk, dan van, yang akan diautentikasi dalam NFT.

Melansir DailyCoin, dokumen tersebut mengungkapkan ambisi perusahaan terhadap ruang digital. Perusahaan menyebutkan mobil virtual yang tidak dapat diunduh (non-downloadable), SUV, truk dan van, suku cadang dan aksesori kendaraan darat, dan pakaian untuk digunakan di lingkungan virtual yang dibuat untuk tujuan hiburan.

Ford juga berencana untuk menciptakan marketplace untuk mempromosikan “karya seni digital orang lain,” dan menyediakan pameran online melalui realitas virtual dan augmented reality (AR).

Selain itu, Ford bermaksud menciptakan pasar untuk mempromosikan “karya seni digital orang lain” melalui situs web, bersama dengan “layanan toko ritel online yang menampilkan non-fungible token (NFT) dan koleksi digital.”

Ford didirikan pertama kali pada 16 Juni 1903 oleh Henry Ford. Perusahaan tersebut merupakan produsen mobil multinasional yang berbasis di Dearborn, Michigan, AS. Selain itu, Ford juga memiliki pabrikan mobil SUV asal Brasil, Troller.

Ford merupakan perusahaan mobil terbesar kedua di AS, setelah General Motors. Pada tahun 2015, Ford juga sempat menempati urutan kelima terbesar di dunia setelah setelah Toyota, Volkswagen, Hyundai, dan General Motor, berdasarkan produksi kendaraan saat itu.