Teleskop James Webb Tangkap Bintang Sekarat yang Terletak 15.000 Tahun Cahaya dari Bumi
Teleskop James Webb berhasil menangkap fase langka sebuah bintang yang berada di ambang kematian, Wolf-Rayet (WR 124). (foto: dok. ESA)

Bagikan:

JAKARTA - Teleskop Ruang Angkasa James Webb berhasil menangkap fase langka dan sekilas dari sebuah bintang yang berada di ambang kematian, Wolf-Rayet (WR 124).

WR 124 adalah bintang masif yang mendekati akhir evolusi bintangnya, dan merupakan pemandangan langka serta salah satu yang paling terang, masif, juga cepat terdeteksi. WR-124 terletak sekitar 15.000 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Sagitarius. Satu tahun cahaya sekitar 5,8 triliun mil.

Pengamatan itu termasuk yang pertama dilakukan oleh Teleskop Webb setelah peluncurannya pada akhir 2021. Mid-Infrared Instrument (MIRI), yang tersemat di tubuh teleskop tersebut bekerja mengamati semua gas, debu yang terlempar ke luar angkasa oleh bintang besar dan panas.

Berkilauan dalam warna ungu seperti bunga sakura, bahan buangan ini pernah membentuk lapisan terluar bintang. Menurut para ilmuwan, transformasi seperti itu hanya terjadi pada beberapa bintang dan biasanya merupakan langkah terakhir sebelum mereka meledak, menjadi supernova.

Hasil pengamatan Teleskop Webb berharga bagi para ilmuwan. Bintang-bintang ini biasanya dalam proses melepaskan lapisan luarnya, yang mengarah pada pembentukan lingkaran cahaya gas dan debu yang khas di sekitar mereka.

WR 124 berukuran sekitar 30 kali massa Matahari dan sejauh ini telah menumpahkan material sekitar 10 massa Matahari. Debu kosmik terbentuk saat gas yang dikeluarkan menjauh dari bintang ini. Saat debu itu mendingin, ia bersinar dalam cahaya inframerah, yang dapat dideteksi dengan sangat baik oleh Teleskop Webb.

Asal usul debu kosmik yang dapat bertahan dari ledakan supernova dan berkontribusi pada anggaran debu alam semesta secara keseluruhan.

Debu merupakan bagian integral dari cara kerja alam semesta, di mana debu membentuk bintang, planet, termasuk blok bangunan kehidupan di Bumi, berfungsi sebagai platform bagi molekul.

Teleskop Webb membuka kemungkinan baru untuk mempelajari detail dalam debu kosmik, yang paling baik diamati dalam panjang gelombang cahaya inframerah.

Kamera Near-Infrared di Teleskop Webb (NIRCam) menyeimbangkan kecerahan inti bintang WR 124 dan detail rumit di gas sekitar yang redup. Sementara, MIRI mengungkapkan struktur gumpalan nebula gas dan debu yang mengelilingi bintang.

                        

Teleskop Luar Angkasa Hubble pernah memotret bintang transisi yang sama beberapa dekade yang lalu, tetapi hanya tampak seperti bola api tanpa detail halus.

Sebelum Teleskop Webb diluncurkan, para ilmuwan tidak memiliki informasi yang cukup detail untuk mengeksplorasi pertanyaan tentang produksi debu di lingkungan seperti WR 124.

Bintang seperti WR 124, juga berfungsi sebagai analog untuk membantu para ilmuwan memahami periode penting dalam sejarah awal alam semesta, seperti dikutip dari laman ESA, Jumat, 17 Maret.

Sebagai informasi, bintang-bintang sekarat serupa mengunggulkan alam semesta muda dengan unsur-unsur berat yang ditempa di intinya, termasuk di Bumi. NASA merilis gambar Teleskop Webb itu di konferensi South by Southwest di Austin, Texas.