Bagikan:

JAKARTA - Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) terpaksa menyesuaikan orbitnya untuk menghindari satelit komersial yang mengganggu. Kemungkinan, objek itu adalah salah satu dari banyak satelit pengamat Bumi yang masih berfungsi.

Terjadi pada awal minggu ini, kapal pemasok Progress 83 yang merapat di ISS menyalakan mesinnya selama lebih dari enam menit, kemudian sedikit menaikkan orbit ISS untuk menghindari satelit yang mendekat.

Sekitar 20 menit sebelum Progress 83 menembakkan pendorongnya untuk menaikkan orbit stasiun, pengontrol mengonfirmasi satelit akan melintas pada jarak sekitar 1,7 mil.

Meskipun jaraknya aman, keputusan dengan cepat diambil untuk melanjutkan manuver karena pendorong Progress 83 sudah diaktifkan.

NASA tidak mengidentifikasi objek tersebut, tetapi diduga merupakan Nusat-17 milik Argentina, salah satu dari 10 satelit observasi Bumi komersial yang membentuk konstelasi Aleph-1, dioperasikan oleh Satellogic.

Astrofisikawan di Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian, Jonathan McDowell pada laman Twitter-nya mengatakan, orbit konstelasi satelit telah berangsur-angsur membusuk dan satelit sekarang melintasi orbit ISS.

Dikutip dari SpaceNews, Jumat, 10 Maret, orbit yang ditempatkan satelit Satellogic, diluncurkan pada 2020  telah membusuk, situasi yang mengisyaratkan ISS dan satelit lain yang berfungsi di orbit serupa mungkin harus melakukan manuver di masa depan saat satelit melintasi jalur mereka.

Saat ini, NASA dan rekan-rekannya terus memantau orbit satelit dan puing-puing luar angkasa besar yang dekat dengan Bumi, sehingga penyesuaian orbit tidak jarang terjadi.

Lebih dari 27.000 keping puing orbit saat ini sedang dilacak oleh Jaringan Pengawasan Luar Angkasa global Departemen Pertahanan AS, dengan banyak kepingan lebih kecil juga mengambang tanpa terdeteksi.

Pada Desember 2022, ISS juga pernah melakukan manuver serupa untuk menghindari tabrakan dengan fragmen tingkat atas Fregat-SB Rusia yang terancam datang dalam jarak kurang dari seperempat mil, dilansir dari Gizmodo.

ISS telah melakukan 32 manuver penghindaran tabrakan sejak 1999. Pembelokan orbit, sejauh ini tidak berdampak pada astronot di stasiun yang mengorbit Bumi itu.