JAKARTA - Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) kembali bermanuver untuk menghindari puing-puing satelit Rusia yang hancur dalam uji coba anti-satelit pada November 2021.
Tindakan itu dilakukan astronot di ISS tepat kemarin pukul 20.25 EDT, dengan menembakkan pendorong pada kapal kargo milik Rusia yang terpasang di stasiun tersebut, Progress 81.
ISS bermanuver selama total lima menit untuk menghindari pecahan puing yang berbahaya bagi penghuni stasiun itu.
"Manuver Penghindaran Puing yang Telah Ditentukan (PDAM) ini dilakukan untuk memberikan jarak ekstra kepada kompleks (ISS) dari jalur yang diprediksi pada fragmen puing," ujar NASA.
Karena tindakan pencegahan ini, membuat ISS berada di ketinggian 0,2 mil di apogee yakni titik terjauhnya dari Bumi dan 0,8 mil di perigee yaitu titik terdekatnya dengan Bumi. Penembakan pendorong tidak memengaruhi operasi normal ISS.
Seperti dilansir oleh Space, Rabu, 26 Oktober, puing-puing itu berasal dari uji coba rudal anti-satelit (ASAT) Rusia yang dilakukan pada 15 November 2021.
BACA JUGA:
Rudal itu, diluncurkan dari darat untuk menghancurkan satelit Soviet yang dikenal sebagai Cosmos 1408 dan sudah tidak beroperasi sejak 1980-an. Satelit, dihancurkan pada ketinggian 480 km, memecahnya menjadi lebih dari 1.000 fragmen.
Uji coba tersebut telah menuai kecaman luas dari badan antariksa dan pakar kebijakan luar angkasa di seluruh dunia, yang mengakibatkan astronot di ISS harus segera berlindung. Namun, pejabat Rusia mengklaim bahwa AS dan lainnya telah bereaksi berlebihan.
“AS mengetahui dengan pasti bahwa fragmen yang muncul pada saat pengujian dan dalam hal parameter orbit tidak dan tidak akan menimbulkan ancaman apa pun terhadap stasiun orbit, satelit, dan aktivitas ruang angkasa,” kata Kementerian Pertahanan Rusia setelah mendapat berbagai kecaman waktu itu.
Peristiwa ini bukan kali pertama ISS harus menghindari puing-puing yang tersisa dari tes ASAT Rusia. Pada Juni 2022, stasiun luar angkasa juga mendadak melakukan manuver serupa untuk menghindari pecahan Cosmos 1408.