Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak tujuh astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) harus berjuang dengan nyawa mereka dari benturan sampah antariksa yang mematikan.

Sampah antariksa itu diklaim berasal dari puing-puing satelit lama Rusia yang dihancurkan dalam uji coba senjata antisatelit, yang membuat para astronot harus mencari cara menyelamatkan diri di atas kapal transportasi mereka ketika stasiun itu lewat di dekat bidang puing-puing orbit.

“Ini meningkatkan risiko bagi astronot dan kosmonot di ISS, serta aktivitas luar angkasa manusia lainnya, berbahaya. Itu sembrono. Itu tidak bertanggung jawab,” ungkap juru bicara Departemen Luar Negeri, Ned Price.

Menurut laporan, Komando Luar Angkasa AS mulai melacak sampah luar angkasa pada Senin dini hari waktu setempat. Situasi ini membuat stasiun melewati ladang puing setiap 90 menit, memaksa mereka yang ada di dalamnya untuk menutup dan membuka kembali beberapa kompartemen sepanjang hari.

Laporan Washington Post, Selasa, 16 November, Mission Control di ISS meminta mereka menutup palka di antara kompartemen stasiun ruang angkasa lagi di kemudian hari sebagai tindakan pencegahan keamanan.

Setidaknya 1.500 keping satelit yang hancur cukup besar untuk muncul di radar. Tetapi puing lain terlalu kecil untuk dilacak, namun masih menimbulkan bahaya bagi stasiun luar angkasa serta satelit yang mengorbit.

"Kami akan terus memperjelas bahwa kami tidak akan mentolerir kejadian semacam ini. Perilaku Rusia yang berbahaya dan tidak bertanggung jawab membahayakan keberlanjutan jangka panjang luar angkasa," tutur Price.

Ketujuh astronot itu di antaranya, empat astronot berasal dari Amerika, satu Jerman dan dua dari Rusia. Mereka semua harus tetap waspada selama beberapa hari ke depan.

Sementara, lewat akun Twitter-nya, Badan Antariksa Rusia (Roscosmos) mengatakan bahwa para astronot diperintahkan untuk masuk ke dalam kapsul yang berlabuh pada hari sebelum puing teridentifikasi (saat kejadian serupa terulang), jika mereka harus melarikan diri dengan cepat. Kemudian, para kru secara rutin harus melakukan pemantauan.

NASA dan Roscosmos diketahui sering memindahkan ISS untuk menghindari sampah antariksa yang masuk. Mereka juga melakukannya minggu lalu ketika stasiun tersebut diancam oleh pecahan satelit China yang hancur dalam uji coba rudal tahun 2007.