JAKARTA - Menurut pengumuman dari University of California San Diego (UCSD) pada 7 Maret, lembaga pendidikan tinggi ini menerima sumbangan 15 juta USD Coin (USDC) dari Balvi Filantropic Fund. Yayasan ini saat ini dipimpin oleh salah satu pendiri Ethereum (ETH), Vitalik Buterin dan "adalah dana investasi ilmiah dan pemberian langsung untuk proyek COVID bernilai tinggi yang sumber dana institusional atau komersial cenderung mengabaikan."
Seperti yang diberitakan oleh UCSD, sumbangan ini adalah sumbangan terbesar dari jenisnya yang diberikan kepada universitas di Amerika Serikat dan akan digunakan untuk mendirikan Meta-Institute for Airborne Disease in a Changing Climate, "The Airborne Institute."
UCSD menyatakan bahwa institusi yang baru didirikan akan fokus pada studi penyakit yang menyebar melalui udara seperti influenza, tuberkulosis, dan COVID-19. Tujuannya adalah untuk mengembangkan pengobatan baru, vaksin, dan diagnosis untuk penyakit-penyakit tersebut serta meningkatkan pemahaman tentang bagaimana penyakit-penyakit tersebut menyebar.
BACA JUGA:
"Saya senang mendukung pembuatan institut baru di UC San Diego, yang akan bekerja untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah kita tentang penyakit yang menyebar melalui udara dan membagikannya dengan bebas, memungkinkan perubahan infrastruktur dan kebijakan yang bermanfaat bagi orang di seluruh dunia," kata Buterin dikutip Cointelegraph.
"Dengan bekerja sama dengan para ahli kesehatan, kami akan mengembangkan pengukuran dan alat komputasi terbaru untuk mempelajari masalah-masalah ini. Tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang produksi dan sumber-sumber partikel biologis yang tersebar melalui udara dan berapa lama partikel-partikel ini tetap menular," kata ahli kimia atmosfer dan profesor di UCSD.
Institut ini akan berada di UC San Diego School of Biological Sciences. Penelitian lebih lanjut yang dilakukan oleh The Airborne Institute akan dipublikasikan di jurnal akses terbuka, bersama dengan data lainnya. Kekayaan intelektual yang dikembangkan oleh The Airborne Institute juga akan dipublikasikan di domain publik.