Bagikan:

JAKARTA - Berdasarkan studi terbaru yang dirilis oleh SEEK, Boston Consulting Group (BCG), dan The Network, berjudul "Apa yang Diharapkan Pekerja Diketahui Oleh Perusahaan: Membuka Pintu Masa Depan Rekrutmen," mengungkapkan bahwa pekerja di bidang TI adalah yang paling banyak dicari di beberapa negara seperti Indonesia, Hong Kong, Malaysia, Filipina, dan Singapura.

Menurut survei yang dilakukan kepada 97.324 responden di Indonesia, Hong Kong, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand, laporan tersebut menyebutkan alasan TI menjadi pekerjaan yang paling banyak diminati adalah karena mereka sering kali mendapatkan penawaran kerja setiap minggu dan bulan.

"Meskipun ada gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan teknologi di kawasan Asia Tenggara dan di seluruh dunia, kebutuhan tenaga kerja dengan ahli dalam bidang teknologi masih tetap tertinggi berdasarkan temuan di laporan,” kata Peter Bithos, Chief Executive Officer SEEK di Asia, dalam materinya di acara Media Briefing: Peluncuran “Report Future of Recruitment” JobStreet x BCG di Jakarta pada Rabu, 1 Maret.

Selain bidang teknologi, laporan SEEK juga mengungkapkan bahwa pekerjaan di bidang Data and Science juga menempati peringkat ketiga ke dalam pekerjaan dengan permintaan paling tinggi di Indonesia.

Ketika berbicara tentang tingginya permintaan atas pekerja TI dan data science dalam suatu bisnis, Varun Mehta selaku COO of Indonesia, JobStreet mengatakan, karena saat ini banyak sekali bisnis tradisional yang ingin menerapkan sistem kerja hybrid.

“Banyak bisnis tradisional yang mau berubah ke hybrid. Misalnya seperti sektor  manufacturing, mereka mau purchase produk mereka ke online. Jadi mereka ingin merekrut karyawan TI karena menurut mereka itu sulit untuk pindah ke online,” kata Varun kepada VOI.

Lebih lanjut, Varun juga mengungkapkan bahwa pekerja TI dan data science sangat penting bagi perusahaan guna menaikkan produktivitas dan mencari opportunity lain untuk mencari keuntungan.

“Penting karena kalau mau menaikkan produktivitas, kita harus melihat apakah ada opportunity. Nah disitulah teknologi AI akan membantu bisnis menaikkan produktivitas perusahaan untuk dapat opportunities yang lebih baik daripada sekarang,” pungkasnya.