JAKARTA - Sejak debutnya yang dramatis pada tahun 2023, GenAl telah mengalami peningkatan adopsi di Indonesia, dengan 52 persen talenta Indonesia mencobanya dalam pekerjaan atau kehidupan pribadi mereka.
Berdasarkan laporan Eksekutif Jobstreet by SEEK yang bertajuk Decoding Global Talent 2024: GenAI Edition, 38 persen pekerja Indonesia menggunakan GenAl setiap bulannya.
Laporan ini menunjukkan adanya variasi frekuensi penggunaan GenAl antar kelompok usia. Di mana penggunaan GenAI tertinggi berada di kelompok usia 18–24 tahun (49 persen), usia 23-34 tahun (39 persen), usia 35-44 (32 persen), dan kelompok usia 45+ tahun sebesar 28 persen.
Adapun adopsi AI tertinggi berada di sektor digitalisasi, data science, dan AI (75 persen), kemudian di sektor IT (66 persen), dan juga di sektor desain, art, dan arsitektur sebesar 53 persen.
Jobstreet juga menjelaskan bagaimana AI Generatif (GenAI) terhadap pekerjaan di Indonesia, terutama kekhawatiran mengenai keamanan kerja dan risiko kehilangan pekerjaan.
BACA JUGA:
Berdasarkan laporannya, sebanyak 78 persen responden di Indonesia menyadari bahwa AI akan mengubah beberapa aspek pekerjaan mereka, sedangkan 22 persen lainnya mengatakan AI tidak akan berdampak ke pekerjaan mereka.
Untuk penggunaan sehari-hari, talenta Indonesia lebih banyak menggunakan AI untuk studi, pembelajaran, riset, tugas administratif, dan tugas kreatif, namun lebih sedikit dalam tugas menulis dibandingkan rekan-rekan mereka di Asia Tenggara dan global.