JAKARTA - Pasca pandemi, masyarakat Indonesia menjadi lebih proaktif dalam mencari tahu lebih dalam tentang makanan dan minuman yang akan mereka konsumsi sebelum membelinya.
Ketika aktivitas offline mulai kembali dan kesehatan menjadi pertimbangan mendasar, masyarakat beralih ke teknologi digital untuk mengetahui kandungan apa saja yang ada di dalam makanan atau minuman tersebut, serta apa yang aman dan sehat untuk dikonsumsi.
Adanya beberapa isu kesehatan anak yang belakangan ini marak di tengah masyarakat, membuat orang tua semakin sering menelusuri informasi tentang kebutuhan vital sehari-hari dan rekomendasi produk. Terbukti, beberapa penelusuran terkait kesehatan anak terlihat meningkat.
Berdasarkan laporan Year in Search 2022 Google, yang merupakan laporan edisi kelima yang menggambarkan perubahan perilaku konsumen Indonesia, penelusuran terkait “penyakit ginjal anak” meningkat 130%.
BACA JUGA:
Di posisi kedua ada penelusuran terkait “obat sirup anak” yang juga meningkat 100%. Diikuti dengan penelusuran terkait “obat batuk anak” yang meningkat 60% di posisi ketiga.
Untuk penelusuran di YouTube, Google mencatat pencarian tentang "fakta nutrisi" naik hingga 30%, dan pencarian "vitamin anak" juga meningkat drastis hingga 290%.
Tidak hanya vitamin anak, ternyata pencarian tentang "nutrisi balita" juga turut naik 290%, pencarian untuk "konsumsi balita" hanya naik 30%, dan pencarian tentang "susu anak" naik 20%.
Di sisi lain, pencarian YouTube tentang "snack sehat anak" dan "susu bayi" juga ikut meningkat dengan masing-masing 40 dan 80 persen.