JAKARTA - Untuk pertama kalinya dalam hampir tiga tahun, laba bersih Lenovo turun secara drastis. Perusahaan pembesut Personal Computer (PC) itu harus ambil langkah pahit, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada karyawan ke depannya.
Berdasarkan laporan kuartal ketiga (Q3) tahun fiskal Lenovo, pendapatan mereka turun 24 persen tahun-ke-tahun (YoY) menjadi 15,3 miliar dolar AS setara Rp232 triliun. Cukup jauh dari perkiraan analis yang rata-rata akan menjual 16,4 miliar dolar AS.
Pada panggilan konferensi dengan investor belum lama ini, CEO Lenovo Yang Yuanqing dan CFO Wong Wai Ming mengatakan perusahaan perlu memangkas biaya 150 juta dolar AS setara Rp2,2 triliun, yang termasuk pengurangan keseluruhan dalam operasional serta penyesuaian tenaga kerja jika diperlukan.
Namun, tidak disebutkan berapa jumlah karyawan yang akan terdampak. Masalah terbesar perusahaan adalah Intelligent Devices Group (IDG), yang mencakup komputer, ponsel cerdas, tablet, dan perangkat keras lainnya.
Pendapatan itu turun 34 persen dan laba operasi masing-masing turun 37 persen YoY. Perusahaan menyatakan, pengiriman sektor PC tengah mundur ke level sebelum COVID-19, sementara masih ada banyak produk tersedia.
Meski begitu, Lenovo mengklaim IDG masih mempertahankan kepemimpinannya dalam pangsa pasar. Perusahaan juga menduga pasar mungkin akan segera stabil lebih cepat dari yang diharapkan pada 2023, tetapi perusahaan tidak memberikan alasan untuk percaya hal itu akan terjadi.
Jika Lenovo benar-benar akan melakhkan PHK, dia tidak menjadi yang pertama. Dell baru-baru ini mengumumkan 6.650 karyawan yang di PHK, dan HP mengatakan akan mengurangi antara 4.000 dan 6.000 karyawan selama tiga tahun ke depan.
Selain itu, banyak perusahaan industri teknologi lainnya yang mengalami PHK, termasuk Microsoft, Meta, Alphabet, Coinbase, Amazon, Salesforce, bahkan Google.
BACA JUGA:
Laporan lainnya dari analis pasar IDC, menyebutkan pembuat komputer pribadi di seluruh dunia telah berjuang dengan anjloknya permintaan global menyusul ledakan kerja-dari-rumah di era pandemi.
Terbukti pengiriman PC di seluruh dunia anjlok 28 persen pada kuartal terakhir pada 2018, membuat Lenovo beserta para pesaingnya HP dan Dell merugi.
Pun dengan analis di Canalys yang menerbitkan laporan pada Desember lalu, menyoroti penurunan 12 persen dalam pengiriman PC di AS pada Q3 2022, seperti dikutip dari Tom's Hardware, Sabtu 18 Februari.
Hanya Apple dan Acer yang mengalami pertumbuhan tahunan di AS, sementara Dell, HP, Lenovo, dan lainnya semuanya turun.