JAKARTA - Meta dilaporkan berencana untuk mengurangi jumlah karyawannya lagi dalam beberapa minggu mendatang. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari tahun efisiensi yang diungkapkan CEO Meta, Mark Zuckerberg beberapa waktu lalu.
Menurut Financial Times yang mengutip laporan tiga karyawan dan mantan karyawan Meta, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) lebih lanjut akan dilakukan sekitar Maret mendatang, setelah menyelesaikan tinjauan kinerja staf yang sedang dilakukan perusahaan.
Tiga karyawan itu juga menyatakan, saat ini di kantor suasana juga kurang kondusif dan kurangnya semangat dari para pekerja, di tengah ketidakpastian siapa yang akan mendapat giliran rencana PHK Meta itu.
Bahkan, mulai berdampak pada operasi, di mana anggaran tahunan yang biasanya akan diselesaikan sekarang tampaknya masih belum terlihat titik terang, karena para manajer terjebak menunggu untuk melihat seberapa besar tim mereka bulan depan.
Selain itu, manajer juga diminta untuk meninggalkan perusahaan atau pindah jabatan di mana mereka tidak mengelola siapa pun atau peran kontributor individu.
Secara internal, ini disebut perataan dan kalibrasi, dengan beberapa karyawan khawatir tentang potensi penurunan pangkat dan penggabungan pekerjaan.
BACA JUGA:
Para karyawan juga menyatakan, rencana menjadikan Meta masuk ke dalam tahun efisiensi pada panggilan pendapatan terakhir kemarin, itu sama sekali tidak efisien.
“Tahun efisiensi dimulai dengan sekelompok orang dibayar untuk tidak melakukan apa-apa,” ungkap seorang karyawan itu, dikutip dari Forbes, Senin, 13 Februari.
Berita tersebut muncul setelah Meta memberhentikan 11.000 karyawan pada November tahun lalu, sekitar 13 persen dari jumlah karyawannya, pengurangan paling dramatis dalam 20 tahun sejarah perusahaan.
Meta jauh dari satu-satunya perusahaan teknologi besar yang terkena PHK, adapun Amazon memberhentikan lebih dari 18.000 karyawan, dan Google (Alphabet) memberhentikan 12.000 karyawan pada Januari lalu dan terakhir Microsoft 10.000 karyawan belum lama ini.