YOGYAKARTA – Daftar raksasa teknologi yang PHK massal karyawannya wajib diketahui, mengingat saat ini sedang terjadi gelombang pemutusan hubungan kerja besar-besaran dari perusahaan teknologi dengan alasan penyesuaian bisnis.
Salah satu raksasa teknologi yang memangkas pegawainya secara agresif adalah Meta Platform Inc.
Pada Rabu 9 November, Meta mengumumkan bahwa mereka akan melakukan PHK terhadap 11.000 orang lebih. Angka itu setara dengan 13 persen dari jumlah total pegawai Meta.
PHK dilakukan karena perusahaan induk Facebook itu menggandakan investasinya di metaverse yang berisiko di tengah pasar periklanan yang runtuh dan inflasi yang tinggi selama beberapa dekade.
PHK ini adalah yang terbesar pada tahun ini dan yang pertama dalam 18 tahun sejarah Meta, mengikuti ribuan PHK di perusahaan teknologi lainnya termasuk Twitter Inc, dan Microsoft Corp
Seperti rekan-rekannya, Meta merekrut karyawan secara masif selama pandemi untuk memenuhi lonjakan penggunaan media sosial karena konsumen yang terjebak di rumah akibat adanya pembatasan sosial. Namun, bisnisnya telah menderita tahun ini karena pengiklan dan konsumen menghentikan pengeluarannya dalam menghadapi tekanan biaya yang melonjak dan suku bunga yang naik dengan cepat.
"Tidak hanya perdagangan online kembali ke tren sebelumnya, tetapi penurunan ekonomi makro, meningkatnya persaingan, dan hilangnya sinyal iklan telah menyebabkan pendapatan kami jauh lebih rendah dari yang saya harapkan," kata Chief Executive Officer Meta, Mark Zuckerberg dalam sebuah pesan kepada karyawan.
"Aku salah paham, dan aku bertanggung jawab untuk itu," kata Zuckerberg yang dikutip VOI dari Reuters, Jumat, 11 November 2022.
Meta, yang dulu bernilai lebih dari satu triliun dolar AS, sekarang hanya bernilai 256 miliar dolar AS (Rp4012 triliun) setelah kehilangan lebih dari 70% nilainya pada tahun ini saja.
Selain pemutusan hubungan kerja, yang akan berdampak pada unit di Meta dengan pukulan yang tidak proporsional terhadap perekrutan dan tim bisnis, perusahaan juga akan mengurangi ruang kantor, menurunkan pengeluaran diskresionernya, dan memperpanjang pembekuan perekrutan hingga kuartal pertama untuk mengendalikan pengeluaran.
Selain Meta, berikut daftar perusahaan tekonologi yang memangkas karyawannya dalam jumlah yang besar.
Daftar raksasa Teknologi yang PHK Massal
-
Twitter
Setelah diakuisisi oleh Elon Musk, Twitter Inc langsung melakukan efisiensi dengan mem-PHK ribuan karyawannya. Kabarnya, separo dari jumlah pegawai Twitter atau 3750 orang diberhentikan pada Jumat lalu.
Menurut laporan Washington Post, PHK massal di Twitter diperkirakan akan tetap terjadi dalam beberapa bulan mendatang, tidak peduli siapa pemilik perusahaan tersebut.
Hal ini dipicu oleh adanya krisis ekonomi dan resesi yang membuat jumlah pendapatan iklan perusahaan media sosial itu menurun drastis.
Manajemen Twitter saat ini berencana untuk memangkas pengeluaran gaji perusahaan sekitar 800 juta dolar AS pada akhir tahun depan. Ini berarti besaran gaji dari hampir seperempat tenaga kerja di perusahaan itu.
-
Microsoft
Pada pertengahan Oktober lalu, perusahaan raksasa teknologi yang didirikan oleh Bil Gates, melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 1.000 orang karyawan.
Berdasarkan laporan Wall Street Journal, per 30 Juni 2022, Microsoft tercatat memiliki 221 ribu orang. Artinya, ada sekitar 1 persen pegawai yang terkena PHK.
"Seperti semua perusahaan, kami mengevaluasi prioritas bisnis kami secara teratur, dan membuat penyesuaian struktural yang sesuai. Kami akan terus berinvestasi dalam bisnis kami dan mempekerjakan di area pertumbuhan utama di tahun depan," ungkap Microsoft kepada ABC News, Rabu, 19 Oktober.
Langkah Microsoft ini dilakukan di tengah adanya perlambatan pertumbuhan di sektor teknologi dan tekanan global lainnya. Saham Microsoft terperosok sekitar 30 persen pada tahun ini.
-
Amazon
Raksasa teknologi lainnya yang melakukan PHK Massal adalah Amazon. Perusahaan yang didirikan oleh Jeff Bezos ini dikabarkan telah merumahkan 99.000 orang.
Langkah ini diambil setelah Amamzon memperkerjakan dua kali lipat orang dalam beberapa tahun terakhir. Yakni dikarenakan kebutuhan staf gudang dalam memenuhi permintaan pelanggan.
Demikian informasi seputar datar raksasa teknologi yang PHK massal pegawainya.