Bagikan:

JAKARTA - Biro Investigasi Federal (FBI) telah mengonfirmasi mereka sedang menyelidiki aktivitas dunia maya berbahaya yang terdapat pada jaringannya sendiri.

Menurut laporan CNN Internasional, yang dikutip Sabtu, 18 Februari, dari sumber tanpa nama yang diberi pengarahan tentang masalah ini, agensi Amerika Serikat (AS) tersebut belum lama menyelidiki dan berupaya menahan dugaan upaya peretasan.

Penyusup menargetkan sistem komputer yang digunakan untuk menyelidiki Materi Pelecehan Seksual Anak (CSAM). Insiden itu melibatkan kantor lapangan di New York. Saat ini, penyidik ​​dikatakan masih menyelidiki asal muasal pelanggaran tersebut.

Juru bicara FBI Manali Basu mengonfirmasi pihaknya telah menahan insiden terpisah yang terus diselidiki, "FBI mengetahui insiden itu dan bekerja untuk mendapatkan informasi tambahan," ujar Basu kepada TechCrunch.

“Ini adalah insiden terisolasi yang telah diatasi. Karena ini adalah penyelidikan yang sedang berlangsung, FBI tidak memiliki komentar lebih lanjut untuk diberikan saat ini," imbuhnya.

Tidak banyak yang terungkap dari insiden tersebut, seperti kapan intrusi terjadi, bagaimana FBI disusupi dan tampaknya juga belum diklaim oleh organisasi penjahat dunia maya besar mana pun.

Ini bukan kali pertama komputer FBI disusupi. Kembali pada 2021, peretas lain pernah membobol portal email FBI dan menggunakannya untuk mengirim spam peringatan serangan siber palsu ke sekitar 100.000 kotak masuk.

Portal tersebut bertindak sebagai cara bagi FBI untuk berbagi ancaman dunia maya dengan penegak hukum negara bagian dan lokal. Tetapi, peristiwa itu memaksa FBI untuk melumpuhkan sistem sampai bisa membasmi masalah tersebut.