JAKARTA - Salah satu pendiri sekaligus CEO Nvidia, Jensen Huang baru saja memuji kemampuan ChatGPT. Dia menyebut, chatbot besutan OpenAI itu sebagai "momen iPhone" untuk Kecerdasan Buatan (AI) dan hal terbesar yang pernah terjadi pada industri komputasi.
Selama acara Dean's Speaker di Berkeley Haas University, AS, Huang ditanya oleh salah seorang mahasiswi menyoal ChatGPT, dia menyatakan dalam waktu singkat, alat yang dikembangkan oleh OpenAI telah menarik banyak minat dan aplikasi.
Huang menegaskan, itu hanyalah awal dari hal-hal yang jauh lebih besar. Dia bahkan menyebut ChatGPT sebagai "momen iPhone" dari AI dan mengatakan ChatGPT pada dasarnya telah mendemokratisasi komputasi.
Menurut Huang, ChatGPT merupakan hal terbesar yang pernah terjadi untuk AI dan industri komputasi, "Kapan terakhir kali kita melihat sebuah teknologi yang sangat serbaguna sehingga dapat memecahkan masalah dan sering mengejutkan orang dalam banyak hal? Itu bisa menulis puisi tentu saja, bisa mengisi spreadsheet, bisa menulis kueri SQL dan melakukan kueri SQL, bisa menulis kode python, bisa menulis Verilog dan jadi Anda tahu Anda tidak bisa melakukannya hari ini tetapi dari tentu saja, itu akan dapat melakukannya suatu hari nanti," ujar Huang.
BACA JUGA:
"Jadi fakta bahwa Anda memiliki alat ini yang dapat melakukan semua hal berbeda ini benar-benar mengejutkan banyak orang di seluruh dunia. Sekarang bagi banyak orang yang telah mengerjakan ini, kami telah menunggu momen ini. Ini adalah momen kecerdasan buatan iPhone. Ini adalah saat ketika semua ide dalam komputasi seluler dan semua itu, semuanya bersatu dalam sebuah produk yang semua orang suka, saya melihatnya," imbuhnya.
Dijelaskan Huang, dia sekarang dapat menggunakan ChatGPT sebagai API dan menghubungkannya ke spreadsheet, PowerPoint, program Menggambar, program AI Photos dan banyak lagi.
"Jadi kita sekarang tahu bahwa ini akan berdampak besar pada teknologi. Dan sekarang pertanyaannya adalah, seberapa cepat teknologi itu menyebar? Saya pikir dalam 60 hari terakhir, ini memberi tahu kita sesuatu bahwa tingkat difusi teknologi bisa sangat tinggi. Misalnya, sejak ChatGPT keluar mungkin sekitar 500 startup telah terjadi, dan tidak hanya itu, dalam waktu sekitar 2 minggu mereka dapat membuat aplikasi yang sangat menyenangkan dan bermanfaat," jelas Huang
Berbicara tentang tingkat difusi ChatGPT, seperti dikutip dari TechSpot, Selasa, 14 Februari, Huang berkata, "Ini tidak berbeda dengan ketika browser dibuat dan seseorang membuat JavaScript dalam semalam dan Anda mendapatkan situs web yang cukup mengejutkan. Atau ketika iPhone keluar dan seseorang menulis sesuatu dan mengambil beberapa akhir pekan dan mereka memiliki perangkat lunak yang dapat mereka unduh dari app store," tutur Huang.
Beberapa bulan terakhir jagat maya dihebohkan dengan kemunculan ChatGPT, yang mampu mengalahkan kemampuan AI manapun termasuk yang dimiliki Google.
Alat AI ini diketahui dapat memulai percakapan seperti antar manusia dengan chatbot, serta membantu pengguna membuat tugas-tugas seperti menulis email, esai, kode bahkan puisi.
Tak ayal, ChatGPT memiliki daya tarik tersendiri bagi Huang yang dimana Nvidia berada di garis depan teknologi AI dan menawarkan rangkaian perangkat keras juga perangkat lunak yang hebat di segmen AI. Ada alasan mengapa mereka dikenal sebagai pemimpin pasar AI di industri ini.
Kepopuleran ChatGPT juga menjadi tantangan bagi raksasa teknologi, yang juga ikut berlomba dengan teknologi serupa. Seperti Google, Microsoft, Opera dan bahkan perusahaan yang berbasis di China seperti Alibaba Group dan Baidu, semuanya mengintegrasikan ChatGPT atau layanan serupa ke dalam produk mereka, seperti telah memasuki era baru kecerdasan buatan.
Namun, tetap saja ada kekhawatiran tentang potensi bahaya AI generatif, termasuk memberi pengguna informasi yang salah, dan membiarkan siswa menyontek saat ujian.