JAKARTA - Produsen kartu grafis terkemuka Nvidia mengklaim bahwa mengembangkan aplikasi kecerdasan buatan (AI) seperti chatbot Chatgpt lebih berharga daripada menambang kripto. Hal itu disampaikan oleh Chief Technology Officer Nvidia, Michael Kagan.
Kagan menyatakan bahwa mata uang kripto tidak memberikan "sesuatu yang berguna bagi masyarakat", meskipun perusahaannya melakukan penjualan yang signifikan di bidang ini.
Meskipun Nvidia telah menjual sejumlah VGA ke industri kripto, Kagan bersikeras bahwa penggunaan kekuatan pemrosesan GPU mereka untuk mengembangkan aplikasi AI lebih bermanfaat daripada menambang kripto.
Kagan menambahkan bahwa keputusan perusahaan untuk membatasi penggunaan GPU untuk mengekstrak mata uang kripto, seperti ether (ETH), bertujuan untuk memastikan pasokan yang cukup untuk pelanggan pilihan Nvidia.
Kagan juga menjelaskan bahwa AI memiliki potensi yang lebih besar daripada kripto. Dalam pengembangan chatbot Chatgpt, Nvidia menggunakan sekitar 10.000 GPU dalam superkomputer untuk melatih versi pertama aplikasi tersebut. Microsoft baru-baru ini juga membeli puluhan ribu GPU Nvidia yang berfokus pada AI untuk Openai, pengembang Chatgpt yang didanai oleh Microsoft.
BACA JUGA:
Meskipun Nvidia telah menjual 20.000 unit chip penerusnya, chip H100, ke Amazon untuk layanan cloud-nya, AWS, dan 16.000 unit lainnya ke Oracle, Nvidia juga menyewakan akses ke chip tersebut melalui layanan cloud DGX, dan juga terlibat dalam proyek-proyek AI lainnya. CEO Jensen Huang menyebut Nvidia sebagai mesin di balik "momen iPhone-nya AI," dan memprediksi "AI generatif" yang didukung Nvidia akan "menciptakan kembali hampir semua industri."
Meskipun kripto dan AI bersaing untuk mendapatkan sumber daya seperti yang disediakan oleh Nvidia, keduanya kemungkinan akan semakin sering bertemu di masa depan. Bursa kripto Coinbase mengumumkan bahwa mereka telah menguji ChatGPT sebagai alat untuk penilaian risiko sebelum listing token dan mengatakan bahwa hasilnya layak untuk diselidiki lebih lanjut.
Dalam kesimpulannya, Nvidia, produsen GPU terkemuka, menyatakan bahwa mengembangkan aplikasi kecerdasan buatan seperti Chatgpt lebih berharga daripada menambang kripto. Meskipun Nvidia melakukan penjualan yang signifikan di bidang kripto, Chief Technology Officer Nvidia, Michael Kagan, menekankan bahwa mata uang kripto tidak memberikan "sesuatu yang berguna bagi masyarakat."
Nvidia telah menggunakan GPU untuk mengembangkan aplikasi AI seperti Chatgpt dan menjual GPU untuk pengembangan AI. CEO Jensen Huang memprediksi bahwa "AI generatif" yang didukung Nvidia akan "menciptakan kembali hampir semua industri." Meskipun kripto dan AI bersaing untuk mendapatkan sumber daya seperti yang disediakan oleh Nvidia, keduanya kemungkinan akan semakin sering bertemu di masa depan.