JAKARTA - Produsen kendaraan Nissan dilaporkan menarik kembali 64.700 mobil listrik generasi kedua Nissan Leaf EV tahun 2017-2023, secara global beberapa waktu lalu.
Menurut laporan dari InsideEVs, penarikan itu terjadi karena adanya kesalahan pada manual pengemudinya, yang mengakibatkan dalam manual memberikan instruksi palsu tentang cara mengoperasikan defroster.
Pembuat mobil asal Jepang itu mengklaim bahwa instruksi palsu tersebut dapat menyebabkan penurunan kinerja defroster.
Manual menyatakan bahwa kecepatan kipas maksimum harus diaktifkan. Namun, hal itu akan mengakibatkan pemanas memasuki mode fail-safe dan dengan demikian output defroster akan terbatas.
Meskipun tampaknya masalah ini terdengar sepele, namun masalah ini masih dianggap cukup serius bagi Nissan untuk mengeluarkan full recall pada semua mobil yang terkena dampak.
BACA JUGA:
Diproduksi mulai dari Oktober 2017, Nissan Leaf generasi kedua memiliki teknologi dan jangkauan yang bisa dikatakan di bawah standar jika dibandingkan dengan pesaingnya. Namun, itu tidak menjadi masalah, mengingat harganya yang sangat terjangkau.
Oleh karena itu, tidak terlalu mengejutkan untuk mengetahui bahwa Leaf akan segera digantikan oleh crossover.
Crossover yang belum disebutkan namanya ini diklaim akan duduk di bawah Ariya di jajaran Nissan dan akan dibangun di Sunderland, Inggris.
Didasarkan pada platform CMF-EV Renault-Nissan-Mitsubishi Alliance, yang juga digunakan oleh Ariya dan Megane E-Tech. Crossover ini diharapkan mulai dijual pada tahun 2025, dengan detail lebih lanjut akan diungkapkan mendekati tanggal tersebut.