JAKARTA - Kelompok peretas terkenal asal Korea Utara, Lazarus Group dilaporkan kembali melakukan pencucian uang hasil pencurian kripto ETH dari Harmony Bridge. Lazarus baru-baru ini menuci 21,18 juta dolar (setara Rp317 miliar dolar AS) dalam kripto Ethereum.
Hal itu diumumkan oleh peneliti data on-chain ZachXBT. Pencucian dilakukan kelompok peretas pada akhir pekan kemarin. Lebih lanjut, ZachXBT menguraikan bahwa mereka telah mengirimkan mata uang kripto hasil curian ke enam exchanger kripto.
Namun, sejumlah aset yang telah dikirim ke bursa kripto salah satunya adalah Binance, telah dibekukan perusahaan perdagangan kripto milik Changpeng Zhao itu. Sehingga mereka tidak dapat mencairkan dana ratusan miliar rupiah.
Kendati begitu, aksi pencucian uang tersebut sudah terdeteksi oleh Biro Investigasi Federal (FBI). FBI juga berhasi mengidentifikasi sub-unit Lazarus yaitu APT38 sebagai dalang di balik peretasan Harmony Bridge. CryptoSlate melaporkan bahwa Lazarus Group memiliki berbagai unit dan organisasi terkait yang didukung oleh pemerintah Korea Utara.
BACA JUGA:
Pada 13 Januari, para peretas telah mencuci lebih dari 60 juta dolar dalam ETH yang dicuri, yang membantu FBI mengidentifikasi para penyerang. Selain itu, beberapa dana yang dicuri telah dibekukan oleh FBI dengan bantuan sejumlah bursa kripto.
Menurut laporan terbaru, Lazarus Group berhasil mencuri 41.000 Ethereum (ETH) dari aksi peretasan Harmony Bridge yang dilakukan pada bulan Juni 2022. Kemudian pada awal Januari 2023, kelompok peretas tersebut mulai mengirimkan aset curian mereka ke berbagai bursa kripto untuk pencucian uang.
Mengetahui aksi ilegal tersebut, CEO Binance, Changpeng Zhao langsung bekera sama dengan sejumlah bursa kripto lain termasuk Huobi untuk mencegah aksi kejahatan keuangan itu. Lazarus diketahui memanfaatkan dompet multi-sig untuk mengambil alih jaringan milik Harmony, Horizon Bridge.
"Kami mendeteksi pergerakan dana peretas Harmony One," kata Changpeng Zhao.
Sebelum upaya pencucian uang dalam ETH, Lazarus juga diketahui telah melakukan pencucian uang dalam Bitcoin. Zhao menyebutkan terdapat 124 BTC yang ingin dicairkan grup Lazarus, namun Binance berhasil membekukan akun mereka.
"Mereka sebelumnya mencoba melakukan pencucian melalui Binance dan kami membekukan akun mereka. Kali ini mereka menggunakan Huobi. Kami membantu tim Huobi dalam membekukan akun mereka. Bersama-sama, 124 BTC telah dipulihkan," tambah CZ.