JAKARTA – Sebanyak 41.000 Ethereum (ETH) hasil curian grup hacker terkenal asal Korut, Lazarus Group, dilaporkan mulai dipindahkan ke sejumlah bursa kripto terkemuka termasuk Binance dan Huobi. Namun, kelompok peretas tersebut gagal mencairkannya karena Binance berhasil membekukan aset kripto curian itu.
Kemudian, Lazarus memindahkannya ke bursa kripto Huobi. Namun, CEO Binance Changpeng Zhao mengaku sedang bekerja sama dengan Huobi untuk mencegah aktivitas tersebut.
Pergerakan aset kripto tersebut mulai bergerak pada 15 Januari 2023. Puluhan ribu aset kripto ETH itu merupakan hasil curian Lazarus pada bulan Juni tahun 2022. Lazarus meretas jaringan penghubung milik Harmony One, yaitu bridge Horizon. Kelompok peretas asal Korut berhasil mencuri 41.000 Ether yang bernilai 63,2 juta dolar AS sesuai nilai tukar saat ini (setara Rp957 miliar).
Saat peretasan, grup Lazarus diketahui menggunakan dompet multi-signature untuk mengambil alih jaringan. Menurut peneliti Onchain Zachxbt, dana curian dari bridge Horizon mulai bergerak 206 hari kemudian.
"Grup Lazarus Korea Utara memiliki akhir pekan yang sangat sibuk memindahkan 63,5 juta dolar AS (sekitar 41.000 ETH) dari peretasan bridge Harmony melalui Railgun sebelum mengkonsolidasikan dana dan menyimpannya di tiga bursa yang berbeda," tulis Zachxbt dalam cuitan Twitter.
BACA JUGA:
Dana tersebut dilaporkan disimpan ke OKEx, Huobi, dan Binance. Zachxbt menambahkan bahwa Huobi dan Binance telah membekukan beberapa ethereum yang dikirim ke bursa.
Mengetahui aksi tersebut, Changpeng Zhao (CZ) selaku CEO Binance membenarkan dana tersebut dibekukan pihaknya. Dia menjelaskan: "Kami mendeteksi pergerakan dana peretas Harmony One."
"Mereka sebelumnya mencoba melakukan pencucian melalui Binance dan kami membekukan akun mereka. Kali ini mereka menggunakan Huobi. Kami membantu tim Huobi dalam membekukan akun mereka. Bersama-sama, 124 BTC telah dipulihkan," tambah CZ.
Sebelumnya, firma analitik blockchain Elliptic mengungkapkan dana dalam aset kripto Ethereum itu memiliki kaitan dengan aktivitas Lazarus Group. Kelompok peretas Korut itu dituding melakukan banyak serangan terhadap berbagai proyek kripto dalam beberapa tahun belakangan. Elliptic juga menilai bahwa Lazarus berada di balik penyerangan Ronin yang merugikan perusahaan sebesar 620 juta dolar AS atau sekitar Rp9,3 triliun berdasarkan nilai tukar saat ini.