JAKARTA - Yum Brands, perusahaan induk dari Pizza Hut, Taco Bell dan KFC, kemarin mengonfirmasi mereka menjadi korban serangan ransomware yang memaksanya menutup ratusan lokasi di Inggris.
Dalam sebuah pernyataan, perusahaan mengatakan peretas dapat mengakses sistem teknologi informasi tertentu, tetapi data pelanggan masih aman alias tidak dicuri peretas.
Insiden itu terendus awal pekan ini. Yum Brands mengatakan serangan ransomware berdampak pada sistem teknologi informasi tertentu. Membuat beberapa sistem perusaaan offline. Akibatnya, sekitar 300 restoran di Inggris Raya selama 24 jam tutup.
"Sementara kejadian ini menyebabkan gangguan sementara, perusahaan menyadari tidak ada gangguan restoran lain dan tidak berharap kejadian ini berdampak negatif pada bisnis, operasi, atau hasil keuangannya," ungkap Yum Brands.
BACA JUGA:
Meskipun serangan ransomware sebagian besar hanya memengaruhi operasi perusahaan di Inggris, Yum Brands mengatakan telah memberi tahu penegak hukum federal Amerika Serikat (AS) saat penyelidikan berlanjut.
Melansir TechCrunch, Jumat, 20 Januari, Yum Brands mengungkapkan penyusup tak dikenal yang bertanggung jawab atas serangan ransomware mencuri data dari jaringan perusahaan, dikatakannya, tidak ada bukti data pelanggan telah dicuri.
Namun, tidak jelas apakah perusahaan memiliki sarana teknis, seperti log, untuk menentukan data spesifik apa yang diekstraksi. Juga tidak jelas kapan serangan ransomware dimulai atau bagaimana sistem perusahaan awalnya disusupi.