Royal Mail Kembali Beroperasi Setelah Alami Serangan Ransomware dari Geng Lockbit
Royal Mail sempat terkena serangan ransomware. (foto: twitter @royalmail)

Bagikan:

JAKARTA – Royal Mail, salah satu perusahaan pos dan parsel terbesar di dunia, mengatakan masih bekerja sama dengan pakar eksternal, otoritas keamanan, dan regulator untuk mengurangi dampak insiden serangan siber yang menimpa mereka pekan lalu.

Surat kabar Telegraph melaporkan pekan lalu bahwa Lockbit, grup ransomware yang menurut beberapa pakar keamanan siber memiliki anggota di Rusia, berada di balik insiden tersebut. Namun Royal Mail menolak mengomentari laporan tersebut.

Royal Mail Inggris mengumumkan pada Rabu 18 Januari bahwa pihaknya telah mulai memindahkan paket ekspor dengan volume terbatas saat sedang menguji coba "solusi operasional", setelah adanya insiden dunia maya yang sangat mengganggu layanan ekspor internasionalnya minggu lalu.

Perusahaan pos yang menjadi bagian dari International Distributions Services Plc, mengatakan pihaknya juga telah melanjutkan pengiriman surat dan mulai pukul 19.00 GMT pelanggan dapat mulai mengirimkan surat ekspor internasional ke jaringannya.

Namun dikatakan bahwa saat sedang menguji coba solusinya, pihaknya terus meminta pelanggan untuk tidak mengirimkan paket ekspor baru. Operasi impor dan layanan domestik tetap tidak terpengaruh.

"Fokus awal kami adalah membersihkan surat yang telah diproses dan sedang menunggu untuk dikirim," kata Royal Mail dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters.

Jumlah insiden ransomware - di mana peretas mengenkripsi data korban dengan perangkat lunak dan menawarkan kunci kepada mereka dengan imbalan uang - telah meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir.