Bagikan:

JAKARTA - Planet Mars penuh dengan teka-teki kehidupan, dan itulah tugas penjelajah Curiosity milik NASA untuk memecahkannya. Belum lama ini, robot ini menemukan sebuah batu yang cukup unik berada di permukaan planet tersebut.

Namun, tim penjelajah Curiosity bingung, apakah itu batu yang memiliki warna abu-abu berbentuk kecil atau bongkahan dari meteorit.

"Ini adalah batu apung abu-abu yang tidak biasa yang mungkin merupakan sisa material yang lebih tinggi di Gunung Sharp atau mungkin meteorit," ujar ahli geologi planet Catherine O'Connell-Cooper dalam sebuah pernyataan.

"Kami telah menganalisis beberapa meteorit selama 10 tahun terakhir, tetapi jumlahnya tidak terlalu banyak sehingga kami gagal untuk mengetahuinya," tambahnya

Batu yang ditemukan dan dipotret penjelajah Curiosity menyerupai meteorit sebelumnya yang ditemukan di Mars, memiliki tampilan gelap dan berkilau.

Melansir CNET, Selasa 17 Januari,  Mars memiliki sejarah panjang di mana planet ini pernah dibombardir oleh bebatuan dari luar angkasa. Pendarat InSight milik NASA bahkan berhasil menangkap suara dampak meteoroid selama misinya.

Saat ini, penjelajah Curiosity sedang menjelajahi Kawah Gale, mendaki lereng gunung pusat kawah yang besar, Gunung Sharp.

Salah satu bidang yang menarik di sini adalah formasi geologis yang disebut Marker Band, sebelumnya digambarkan oleh O'Connell-Copper sebagai pita gelap tipis yang asalnya tidak jelas. Batu misteri itu terletak di bawah Marker Band.

Meteorit di Mars memang layak dipelajari. Pada 2016, NASA pernah menyelidiki meteorit bernama Egg Rock yang ditemukan oleh penjelajah Curiosity.

Egg Rock merupakan meteorit besi yang mungkin awalnya merupakan bagian dari inti asteroid. Para ilmuwan tertarik pada bagaimana paparan lingkungan Mars memengaruhi meteorit besi dan bagaimana perbandingannya dengan apa yang dialami meteorit di Bumi.