Bagikan:

JAKARTA – Planet Mars saat ini dikenal sebagai salah satu planet yang menyimpan sejuta misteri. Planet ini  juga  diklaim memiliki masa lalu seperti Bumi. Tak ayal berbagai benda unik pun kerap ditemukan seperti batu yang menyerupai bunga.

Robot penjelajah Curiosity milik NASA yang kini berada di Planet Merah itu baru saja menemukan formasi batuan yang menarik dalam bentuk bunga.

Objek kecil ini ditangkap oleh kamera Mars Hand Lens Imager (MAHLI) milik Curiosity yang berada di ujung lengan robotnya.

"Berhenti dan ada bunga kecil di Mars. Pada 24 Februari 2022, penjelajah @MarsCuriosity kami menangkap gambar batu seperti bunga ini. Lebih kecil dari satu sen, ini dan serangkaian temuan lainnya memberi para ilmuwan wawasan tentang masa lalu kuno Planet Merah," ungkap NASA melalui Twitter resminya.

Embed:

Curiosity menemukan objek pada hari Mars ke-3396 dari misi penjelajahannya di planet tersebut, ketika sedang menjelajahi area Mars yang disebut Pediment Greenheugh.

Saat itu, robot penjelajah sedang menyelidiki batuan sedimen di area tersebut dan menggunakan kamera MAHLI untuk melihat tekstur di bebatuan serta instrumen Mastcam dan ChemCam, yang akan dipelajari lebih lanjut mengenai komposisi batuan ini.

Melansir Digital Trends, Senin, 14 Maret, selain memotret bentuk batuan yang mencolok, Curiosity juga mengumpulkan gambar untuk membentuk empat gambar mosaik yang akan menutupi beberapa batuan dan endapan pasir yang lebih jauh.

Adapun batu berbentuk bunga ini, menurut NASA, tidak terbentuk dari proses organik apa pun, melainkan dibuat oleh endapan mineral yang dibawa dalam air.

Mars sekarang adalah planet kering dengan hampir tidak ada air atau cairan di permukaannya. Akan  tetapi jutaan tahun yang lalu diklaim ada air berlimpah di sana yang mengalir di sungai dan menciptakan formasi yang masih ada di sana sampai sekarang.

Dijelaskan oleh NASA, bunga alias batu berbentuk bunga bersama dengan artefak batu bulat yang terlihat di sebelah kanan gambar itu, dibuat di masa lalu ketika mineral yang dibawa oleh air menyemen batu tersebut.

“Keingintahuan di masa lalu telah menemukan berbagai macam fitur kecil serupa yang terbentuk ketika cairan mineralisasi berjalan melalui saluran di batu. Gambar fitur tersebut membantu para ilmuwan memahami lebih lanjut tentang sejarah panjang air cair di Kawah Gale," tutur NASA.